> >

Ayah Mahasiwa UI yang Dibunuh Kakak Tingkat: Saya Tidak Terima, Pelaku Harus Dihukum Mati!

Jabodetabek | 5 Agustus 2023, 19:26 WIB
AAB (23), terduga pelaku pembunuhan terhadap mahasiswa UI, MNZ (19), dihadirkan dalam konferensi pers di Mapolresta Depok, Jawa Barat, Sabtu (5/8/2023). (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)

DEPOK, KOMPAS.TV - Keluarga Muhammad Naufal Zidan (19), mahasiswa Universitas Indonesia (UI) korban pembunuhan oleh kakak tingkatnya, AAB (23), menyatakan tidak terima atas perilaku pelaku yang membunuh korban. Ayah korban bahkan meminta pelaku dihukum mati.

Hal ini diungkapkan oleh Shohibi Arif, ayah korban, kendati pelaku telah meminta maaf dan menyesali perbuatannya.

"Saya tidak terima, dia (pelaku) harus mati. Karena anak saya sudah kehilangan nyawa, dia harus mati sesegera mungkin, kalau perlu langsung ditembak mati! Itu yang saya inginkan," ujar Shohibi dalam Sapa Indonesia Malam di Kompas TV, Sabtu (5/8/2023).

Shohibi menyebut, dia tidak menerima ungkapan penyesalan pelaku. "(Pelaku) tidak boleh menyesal, karena itu sudah direncanakan," tegasnya.

Sebelumnya diberitakan, pemuda berinisial AAB (23), mahasiswa UI, nekat membunuh adik tingkatnya yang bernama Muhammad Naufal Zidan (19). Pelaku membunuh korban diduga karena ingin menguasai harta korban untuk membayar utang pinjaman online yang menjeratnya.

Baca Juga: Pengakuan Ayah Mahasiswa UI yang Dibunuh oleh Kakak Tingkat: Dia Pikir Semua Orang Itu Baik

Adapun penemuan jenazah korban berawal dari orang tua Naufal Zidan yang tidak dapat menghubungi anaknya sejak Rabu (2/8/2023).

"Sejak Rabu itu, perasaan saya kurang enak. Akhirnya saya meminta istri buat menghubungi saudara yang ada di Jakarta," tutur Shohibi, ayah korban.

"Namun karena kita takut ganggu saudara yang kerja, akhirnya kita nunggu sampai besoknya (Kamis). Selama menunggu, kami hanya berpikir Zidan sedang ada kegiatan kampus dan HP-nya dinonaktifkan," lanjut Shohibi.

"Sampai Kamis tidak ada kabar, saya akhirnya menghubungi pemilik kos untuk mengetuk kamar anak saya. Pemilik kos menjawab, anak saya tidak ada respon."

Penulis : Kiki Luqman Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU