> >

Wali Kota Bukittinggi Bantah Sebarkan Hoaks soal Kasus Dugaan Inses, Ini Penjelasannya

Sumatra | 28 Juni 2023, 07:30 WIB
Wali Kota Bukittinggi Erman Safar dilaporkan ke Mapolresta Bukittinggi karena diduga menyebarkan berita bohong alias hoaks mengenai hubungan sedarah atau inses. (Sumber: KOMPAS TV/ Rio Johanes)

BUKIT TINGGI, KOMPAS.TV - Wali Kota Bukittinggi Erman Safar dilaporkan ke Mapolresta Bukittinggi karena diduga menyebarkan berita bohong alias hoaks mengenai hubungan sedarah atau inses.  

Erman pun buka suara terkait laporan tersebut. Ia menyatakan tidak ada niat untuk menyebarkan informasi dugaan kasus inses warga Kota Bukittinggi hingga menjadi viral.

Menurutnya, informasi dugaan kasus inses warga Bukittinggi itu disampaikan dalam forum tertutup saat sosialisasi pencegahan pernikahan anak pada Rabu (21/6/2023). Di forum tersebut, dirinya juga tidak menyebutkan nama ataupun alamat terduga pelaku inses.

"Acara sosialisasi undangannya terbatas, hanya tujuh orang per kelurahan lalu dilaksanakan di tempat tertutup. Di sana saya sampaikan informasi penyimpangan seksual karena temanya waspada pernikahan di bawah usia," ujar Erman dalam keterangan video, Selasa (27/6/2023).

Erman menambahkan, di acara tersebut, informasi soal dugaan penyimpangan seksual disampaikan secara umum. Seperti kasus inses, lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT), pelecehan seksual anak dan bahaya narkoba. 

Baca Juga: 4 Fakta Hubungan Inses Anak dan Ibu di Bukittinggi: Dilakukan Sejak SMA, Sempat Ajak Adik Perempuan

Tujuan sosialisasi tersebut disebutnya sebagai bentuk kewaspadaan bagi masyarakat akan adanya penyimpangan seksual dan waspada pernikaan di bawah umur. 

Namun dari semua informasi penyimpangan seksual yang disampaikan hanya kasus inses yang viral di media sosial. 

"Jadi kami mengajak masyarakat untuk menanggulangi beberapa keadaan di Kota Bukittinggi yang sudah terjadi, lalu itu viral itu di luar sepengetahuan kami dan kami tidak pernah meminta media untuk memberitakan penyimpangan seksual ini untuk diberitakan," ujar Erman. 

Lebih lanjut Erman menjelaskan, awal dugaan kasus inses ini didapat dari lembaga resmi yang memperoleh izin dari Kementerian Sosial.

Baca Juga: Penemuan Kerangka Bayi di Banyumas, Ayah-Anak Diduga Lakukan Inses dan Sempat Diusir Warga

Penulis : Johannes Mangihot Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU