> >

Jelang Iduladha, Dinas Peternakan Jawa Barat Temukan Penyakit Cacar Sapi

Jawa barat | 14 Juni 2023, 13:21 WIB
Ilustrasi sapi yang terjangkit penyakit lato-lato atau Lumpy Skin Dease (LSD). (Sumber: Kementerian Pertanian Republik Indonesia)

BANDUNG, KOMPAS.TV - Menjelang Hari Raya Iduladha, Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Provinsi Jawa Barat menemukan kasus cacar sapi atau Lumpy Skin Disease (LSD).

Penyakit LSD disebabkan oleh virus, dan sering menyerang hewan sapi, dengan ciri-ciri muncul benjolan pada kulit sapi. 

Awalnya, bintik- bintik tersebut kecil dan keras, tetapi bertahap ukurannya bertambah besar dan menjadi lembut serta berisi cairan.

"Kulit di atas bintik-bintik tersebut dapat menjadi merah, membengkak, dan akhirnya mengalami ulserasi, yang kemudian dapat menyebabkan infeksi bakteri sekunder," kata Kepala Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat M Arifin Soedjayana, Kamis (14/6/2023), dikutip Kompas.com.

Menurutnya, penyakit LSD dapat menyebabkan kerugian ekonomi yang signifikan.

Baca Juga: Sidak Hewan Kurban, Petugas Temukan Sapi Yang Terjangkit LSD

Sebab, penyakit itu dapat menurunkan produksi susu, penurunan berat badan, menurunkan fertilitas, dan kematian dalam kasus-kasus yang parah.

Arifin menjelaskan, virus penyebab LSD termasuk dalam genus Capripoxvirus, yang penularannya melalui antropoda, terutama serangga penghisap darah (lalat, nyamuk, caplak).

Selain itu jug dapat ditularkan melalui pakan dan air yang terkontaminasi, serta penularan langsung melalui saliva, sekresi hidung, dan air mani.

Menurutnya, sapi paling rentan terserang LSD, namun penyakit itu juga dapat menyerang spesies lain seperti kerbau air dan ruminansia liar. 

Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas.com


TERBARU