> >

Pilu! Anak SD Pindah ke SLB karena Dibully, Pengunggah Beberkan Sikap Pihak Guru

Jawa tengah dan diy | 31 Mei 2023, 16:50 WIB
Firmansyah, siswa salah satu SD di Salatiga, Jawa Tengah, diduga di-bully hingga harus pindah ke Sekolah Luar Biasa (SLB). (Sumber: TikTok Satria Bagus)

SALATIGA, KOMPAS.TV - Sebuah video yang berisi kisah anak SD pindah ke Sekolah Luar Biasa (SLB) karena diduga mengalami perundungan (bully), viral di media sosial. Video itu pertama kali diunggah oleh akun TikTok Satria Bagus, Selasa (30/5/2023).

Satria mengunggah video yang menampilkan seorang bocah berpakaian seragam SD tengah berangkat sekolah dengan diantar sang ayah. Satria pun mencoba menanyai ayah bocah tersebut.

Dalam video tersebut, tampak bocah tersebut mengaku kerap diganggu atau di-bully oleh teman-teman di sekolah lamanya. Hal inilah yang membuatnya pindah ke SLB meski bukan seorang penyandang disabilitas.

Baca Juga: Ramai Bullying Dokter, Kemenkes Pernah Usulkan Pasal Anti-Perundungan Masuk RUU Kesehatan

“Di SD saya diganggu sama teman saya,” kata bocah tersebut menggunakan bahasa Jawa.

Sang ayah pun ikut menjelaskan bahwa siswa yang mem-bully anaknya kerap menyobek buku anaknya. Dia sendiri mengaku sudah melapor ke guru, tetapi perundungan masih terjadi.

“Sudah lapor, tapi anaknya memang nakal,” ucap sang ayah.

Video tersebut hingga kini sudah ditonton sebanyak 1,9 juta kali. Tak sedikit yang iba dengan kondisi bocah tersebut.

Terbaru, Satria Bagus menjelaskan lebih detail alasan bocah tersebut keluar dari SD dan pindah ke SLB. Belakangan diketahui bahwa nama bocah tersebut adalah Firmansyah.

“Jadi begini guys, saya mau klarifikasi soal video TikTok saya yang Dek Firmansyah viral itu,” kata Satria dalam video TikTok, Rabu (31/5/2023).

Baca Juga: Pilu! Anak SD di Banyuwangi Bunuh Diri, Polisi: Kerap Di-bully Temannya karena Yatim

Satria mengaku mendapatkan informasi terkait hasil tes Intellectual Quotient (IQ). Dia bilang, hasil tes tersebut membuat Firmansyah tidak memungkinkan untuk meneruskan sekolah di sekolah umum.

“Saya mendapatkan info kalau Dek Firmansyah itu tidak bisa meneruskan ke sekolah umum kenapa, karena dia setelah tes psikolog atau tes IQ mendapatkan nilai 50,” jelas Satria.

“Jadi sepertinya tidak memungkinkan untuk meneruskan di sekolah umum,” sambungnya.

Hasil psikotes Firman pun dilampirkan. Hasil psikotes tersebut dikeluarkan oleh Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Salatiga. Bocah 12 tahun itu melakukan pemeriksaan psikotes pada 5 April 2023 dengan hasil 50.

Satria menegaskan, psikotes tersebut dilakukan atas inisiatif dari keluarga, bukan dari pihak SD.

Baca Juga: Siswa SMP di Bandung Jadi Korban, Kenali Jenis Bullying yang Sering Terjadi pada Anak dan Remaja

Satria juga menjelaskan bahwa berdasarkan cerita dari ayah Firman, pihak sekolah sempat menahan Firman untuk tidak keluar dari sekolah. 

“Ayahnya Firman pun bercerita, sebenarnya dari sekolahnya dulu bapak ibu gurunya sudah melarang untuk dia keluar, tapi Firmannya tetap ingin melanjutkan ke tempat sekolah yang sekarang, katanya lebih nyaman,” papar dia.

Kompas TV berusaha menghubungi Satria Bagus untuk mendapatkan informasi lebih lanjut, akan tetapi belum ada tanggapan.

 

 

 

Penulis : Fiqih Rahmawati Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU