> >

Diduga Tak Terima Ketahuan Kumpul Kebo, Personel TNI Aniaya Musisi Punk Pakai Linggis

Kriminal | 19 Maret 2023, 20:03 WIB
Personel TNI berinisial TD (kanan) yang menganiaya dua musisi Punk bernama Ali Sobri dan Handar Sandi alias Kinai, Minggu (19/3/2023) dini hari. Diduga pelaku tengah kumpul kebo saat kejadian. (Sumber: Tribun Medan)

CIREBON, KOMPAS.TV - Ali Sobri dan Handar Sandi alias Kinai, dua musisi punk asal Kabupaten Cirebon, dianiaya oleh personel TNI berinisal TD pada Minggu (19/3/2023) dini hari. TD menganiaya Sobri dan Kinai memakai linggis usai secara tak sengaja tepergok sedang berada di rumah seorang wanita yang bukan istrinya.

Usai perwakilan desa setempat mempertemukan TD dan korban, terungkap bahwa personel TNI tersebut sudah memiliki istri tetapi berada di rumah wanita lain saat kejadian, diduga kumpul kebo. 

Akibat penganiayaan memakai linggis, Sobri dan Kinai mengalami luka robek di kepala. Keduanya telah melakukan visum dan berencana melapor ke Detasemen Polisi Militer Kota Cirebon.

Kronologi Musisi Punk Dihajar Personel TNI Pakai Linggis

Ari, seorang pekerja di Cafe Perjuangan, Desa Gempol, Kabupaten Cirebon, menyebut penganiayaan tersebut bermula dari acara musik di tempat kerjanya. Penganiayaan bermula ketika Sobri dan Kinai hendak mengembalikan gitar setelah acara selesai.

Baca Juga: Heboh Anggota TNI Marah Istrinya Selingkuh dengan Pejabat Setempat, Bakal Lapor Pemprov Jatim

Gitar tersebut merupakan sewaan dari Studio Rename yang berada di Desa Pegagan, Kecamatan Palimanan. Namun, Sobri dan Kinai salah lokasi, malah mendatangi Blok Wanagiri di Desa Klangenan yang jaraknya sekitar 20 meter dari Desa Pegagan.

"Studio Rename itu ada di Desa Pegagan. Tapi teman-teman ini salah mendatangi lokasi," kata Ari kepada Tribunnews, Minggu (19/3/2023).

Sobri dan Kinai yang belum sadar salah lokasi menyambangi sebuah rumah yang bentuknya mirip dengan Studio Rename. Namun, setelah pintu diketuk, wanita pemilik rumah keluar dan menyampaikan bahwa gitar yang dibawa kedua korban bukan miliknya.

"Sobri kemudian bilang ke wanita itu, 'Bu, saya permisi mau kembalikan gitar.' Lalu wanita itu jawab, 'itu bukan punya saya'," kata Ari.

Setelah sadar salah alamat, Sobri meminta maaf dan hendak bertolak mencari Studio Rename. Namun, belum sempat beranjak menggunakan sepeda motor, tiba-tiba seorang lelaki keluar dari rumah.

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Tribunnews


TERBARU