> >

9 Warga Tewas dalam Kerusuhan di Wamena, Imbas Isu Penculikan Anak

Peristiwa | 24 Februari 2023, 01:37 WIB
Massa melakukan pembakaran kios dan rumah warga di Wamena, Kamis (23/2/2023). (Sumber: ANTARA/HO/Dokumen Pribadi)

TIMIKA, KOMPAS.TV - Sembilan warga dilaporkan tewas usai terjadi kerusuhan yang disebabkan adanya isu penculikan anak di Sinakma, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua Pegunungan, Kamis (23/2/2023).

Dilansir dari Antara, Kabid Humas Polda Papua Kombes Benny Adi Prabowo di Timika mengatakan, selain menyebabkan sembilan warga sipil tewas, insiden tersebut juga mengakibatkan enam warga mengalami luka-luka.

Sejumlah rumah dan kios juga dilaporkan hangus karena dibakar massa.

Insiden yang memakan korban jiwa itu berawal sekitar pukul 12.30 WIT ketika ada mobil penjual kelontong yang dihentikan warga di Sinakma.

Mobil tersebut dihentikan karena diduga akan melakukan penculikan anak.

Mendapat laporan tersebut, anggota polisi yang dipimpin Kapolres Jayawijaya menuju ke tempat kejadian perkara (TKP) untuk melakukan upaya penyelesaian dengan membawa terduga pelaku ke Polres.

"Namun tiba-tiba ada yang berteriak dan menyerang anggota sehingga (kami) meminta penguatan dari Wamena," kata Benny.

Dia menuturkan, sejumlah personel baik dari TNI dan anggota Brimob kemudian tiba di lokasi.

Baca Juga: Terprovokasi Isu Penculikan Anak, Massa Bakar Rumah dan Kios Milik Warga di Wamena!

Akan tetapi, massa semakin anarkis dengan melakukan pembakaran di sekitar TKP sehingga petugas terpaksa mengeluarkan tembakan peringatan.

Akibatnya, dari sembilan korban tewas, tujuh di antaranya dilaporkan meninggal karena luka tembak.

"Massa brutal dengan menyerang warga dengan berbagai senjata tajam dan senjata tradisional serta melempar batu hingga menyebabkan beberapa di antaranya terluka," terang Benny.

Hingga saat ini, belum dipastikan ada berapa kios dan rumah warga yang dibakar akibat insiden tersebut.

Benny menambahkan, aparat masih terus berjaga untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.

"Saat ini anggota masih bersiaga dengan melakukan patroli guna menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan," pungkasnya.

Kronologi Kerusuhan di Wamena

Dilansir dari Tribun Papua, kerusuhan di Wamena ini terjadi diawali dari seseorang yang belum diketahui identitasnya, menyebarkan informasi provokatif. 

Baca Juga: Sandera Pilot Susi Air, KKB Papua Pimpinan Egianus Kogoya Minta Tebusan Uang dan Senjata Lengkap!

Melalui grup berbagi pesan di Whatsapp (WA), dia menginformasikan bahwa ada penculikan anak yang dilakukan perantau di daerah Distrik Napua.

Dalam info yang beredar di WhatsApp itu, pelaku disebut menggunakan sebuah mobil pikap.

Penyebar informasi kemudian menuding polisi berupaya melindungi pelaku. Akibat kabar miring tersebut, emosi warga tersulut, hingga berujung pembakaran rumah.

Kerusuhan pun pecah di dekat Gereja GKI Ukul Ebe Hunik Sinakma, sekitar pukul 14.30 WIT. Kepulan asap terlihat membumbung tinggi sehingga membuat warga lainnya ketakutan.

Situasi lantas menjadi mencekam dan warga trauma kasus kericuhan 2019 silam kembali terulang.

Polres Jayawijaya masih menelusuri sosok penyebar pesan yang diduga hoaks tersebut dan menjadi pangkal terjadinya kerusuhan di Wamena itu.

Baca Juga: Kapolda Papua: KKB Egianus Kogoya Minta Senjata dan Amunisi untuk Ditukar dengan Pilot Susi Air

 

 

Penulis : Rizky L Pratama Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Antara/Tribun Papua


TERBARU