> >

Dahsyatnya Ledakan di Blitar Terdengar hingga Kediri, Begini Kesaksian Warga

Peristiwa | 21 Februari 2023, 11:01 WIB
Tim Labfor Polda Jatim melakukan observasi di reruntuhan rumah warga Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar yang hancur akibat ledakan dahsyat diduga berasal dari bubuk peledak petasan, Senin (20/2/2023). (Sumber: Kompas.com)

KEDIRI, KOMPAS.TV - Sejumlah warga di Kabupaten Kediri mengaku mendengar suara ledakan dahsyat yang terjadi di Kabupaten Blitar, Jawa Timur (Jatim), Senin (20/2/2023).

Dentuman ledakan yang bersumber di Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, pada Minggu (19/2/2023) malam itu terdengar oleh warga di Kabupaten Kediri yang jaraknya 20 hingga 30 kilometer dari lokasi.

Salah satu warga di Dusun Kutukan, Desa Kunjang, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, Aris Setiawan (19) mengaku mendengar dentuman pada Minggu malam yang ia kira bersumber dari aktivitas Gunung Kelud.

"Suaranya kenceng. Sampai kayak Gunung Kelud pas meletus gitu," kata Aris, Senin (20/2/2023) dilansir dari Kompas.com.

Ia mengaku sempat mencari-cari informasi dari media sosial selama sekitar setengah jam. Beberapa rekannya mengira ada ban meletus dan sebagainya.

"Tiga puluh menit saya cari di grup-grup medsos, semua masih bingung. Ada yang bilang ban meletus atau apa gitu. Tapi lama kelamaan akhirnya muncul akibat ledakan petasan itu," ujarnya.

Baca Juga: 4 Tewas dan Rumah Rusak Akibat Ledakan di Blitar, Warga: Tiap Tahun Jelang Puasa Bikin Mercon

Senada, Kepala Desa Wonorejo, Kecamatan Trisulo, Kabupaten Kediri, Mustofa juga mengaku mendengar suara dentuman saat dirinya sedang mencuci mobilnya pada Minggu malam.

"Waktu itu saya lagi nyuci mobil. Terdengar suara 'deng' gitu. Mulanya saya kira mobil nabrak tembok," ungkapnya, Senin (20/2).

Padahal, rumah Mustofa setidaknya berjarak 30 kilometer dari lokasi ledakan di Blitar itu.

Sementara itu, Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Blitar Kota AKBP Argowiyono menerangkan, pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan tim Laboratorium Forensik (Labfor) dan tim Penjinak Bom (Jibom) dari Kepolisian Daerah (Polda) Jatim untuk memastikan penyebab ledakan dahsyat ini.

Argowiyono mengaku, pihaknya telah mendapatkan keterangan dari ketua RT setempat bahwa korban di lokasi kejadian kerap membuat petasan menjelang bulan Ramadan. Selain itu, tercium bau belerang yang menyengat di lokasi ledakan.

"Di lokasi juga tercium bau belerang menyengat, tapi pastinya kami menunggu tim Labfor dan Jibom Polda," ucapnya.

Baca Juga: Ledakan Dahsyat di Blitar Diduga Akibat Mercon, 2 Anak Pembuat Petasan Turut Tewas

Ia menyebut kekuatan ledakan sangat besar, sehingga menimbulkan kerusakan hingga radius 500 meter dari lokasi kejadian. 

"Yang pasti kekuatan ledakan sangat besar," kata Argowiyono, Senin (20/2). 

Akibat ledakan dahsyat di Blitar tersebut, empat orang meninggal dunia, yakni Darman, Aripin, Widodo, dan Wawa. 

"Aripin dan Widodo adalah anak Darman, sedangkan Wawa merupakan kerabat mereka," kata Kepala Seksi Humas Polres Blitar Kota AKP Ahmad Rochan.

Ledakan di Blitar tersebut juga menyebabkan delapan orang terluka dan merusak 25 rumah.

 

Penulis : Nadia Intan Fajarlie Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas.com


TERBARU