> >

Kisah Pilu Mahasiswi UNY dari Keluarga Miskin: Tak Mampu Bayar UKT, Wafat saat Berjuang Kuliah

Viral | 13 Januari 2023, 10:01 WIB
Foto ilustrasi Kampus Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Kampus ini jadi viral setelah kisah seorang mahasiswi karena sempat minta keringanan kuliah. (Sumber: Website Kampus UNY)

Di detik-detik akhir jelang pembayaran, akhirnya dia bersama teman-temannya, serta dosen pembimbing akademik dan kepala jurusan membantu patungan biaya kuliah RNF.

Baca Juga: Mahasiswi Yogyakarta Tipu Belasan Driver Ojol, Ini Modus dan Kronologinya

RNF menyebut itu sebagai "keajaiban". Meski demikian, uang tersebut masih kurang dan orang tua harus mencari sisanya.

Pada semester 3, RNF tidak bisa melanjutkan studinya karena tidak mampu membayar UKT. 

Pada tanggal 9 Maret 2022 RNF mengembuskan nafas terakhirnya. Mimpi kuliah RNF pupus. 

Ganta cerita, RNF mengidap hipertensi. Ancamanan putus kuliah semakin memperburuk keadaannya. 

Menurut Ganta, ternyata persoalan UKT ini sudah lama sejak lama di UNY dan ditolak. RNF bukan korban pertama. 

"Hampir semua melakukan demonstrasi ke tingkat kampusnya dan akhirnya mental semua. Jadi solusi yang harus ditempuh ya pada tingkat yang lebih tinggi, bukan level rektorat. Pemegang kebijakan tertingginya di Nadiem Makarim," tegasnya.

Tanggapan Rektor UNY

Sementara itu, Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Sumaryanto menjawab isu RNF yang meninggal dan sempat berjuang keringanan UKT di UNY. 

 "Kalau tidak bisa membayar kirim surat ke rektor, Insya Allah mesti saya bantu itu komitmennya," tuturnya. 

"Jadi kami tidak ingin, keluarga besar kami tidak selesai studi hanya masalah uang, maka ajukan surat ke rektor. Kalau bukan UNY yang membantu, Sumaryanto secara pribadi," sambungnya. 

Menurut Rektor UNY,  ada mekanisme untuk pengajuan penurunan nominal UKT di UNY.

"Diketahui orangtua, juga pimpinan mengajukan ke rektor, bisa penundaan, bisa penurunan, bisa pembebasan. Pasti surat itu saya disposisi mohon untuk dipelajari, nanti jajaran biasanya Pak WR II," bebernya.

"Silahkan komplain kepada rektor, Pak Kami itu nggak kuat kalau diturunkan sekian. Itu pasti saya temui, kuatnya berapa tho Mas? Soalnya kenapa tho Mas? Kenapa tho Mba?" tuturnya.

Sumaryanto mengaku sedih jika ada mahasiswa yang tidak bisa membayar dan bahkan sampai depresi.

"Kalau kesulitan saya angkat anak asuh itu, kalau kesulitan kos bisa di rumah saya. Saya minta datanya yang itu tadi (RNF), akan saya follow up, akan saya cari datanya. Sedih saya mendapat kabar seperti itu," pungkasnya.

Penulis : Dedik Priyanto Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas.com


TERBARU