> >

Melukis Dengan Mulut, Karya Pelukis Difabel Dipamerkan Di Berbagai Negara

Berita daerah | 26 Desember 2022, 17:28 WIB

MADIUN, KOMPAS.TV - Keterbatasan fisik bukan menjadi suatu penghalang untuk dapat berkarya dan meraih sukses. Seperti seorang pelukis difabel asal Kabupaten Madiun yang melukis dengan menggunakan mulut. Karyanya yang menakjubkan kini telah dipamerkan di berbagai negara belahan dunia.

Di sebuah galeri di rumahnya yang berada di Desa Sidomulyo, Kecamatan Sawahan, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Agus Yusuf Endang Kresno Raden, setiap hari melakukan aktivitas melukis. Berbagai karya lukisan selama ini telah tercipta dari keahliannya, yang tidak semua orang dapat melakukannya.

Pria berusia 58 tahun yang biasa dipanggil Agus ini, merupakan penyandang difabel sejak lahir,  yang hidup dengan satu kaki normal namun tanpa memiliki kedua tangan. Keterbatasan fisik lantas tidak membuat dirinya menjadi minder. Dengan menggunakan mulut, ia pun mengekspresikan imajinasinya melalui lukisan.

Agus mulai memiliki bakat melukis sejak kelas 2 sekolah dasar sekitar tahun 1981 silam. Kemudian dirinya mengikuti lomba melukis mulai tingkat SD, tingkat kecamatan, hingga tingkat kabupaten dengan mendapat gelar juara. Berbagai lukisan pernah ia buat, namun yang paling favorit yaitu lukisan alam dan binatang.

Berkat keahliannya dalam seni lukis, agus pun telah berulang kali mengikuti pemeran lukisan di berbagai negara. Awal mula karyanya dapat dipajang di event internasional, ketika salah satu tetangga menunjukkan sebuah majalah. Pada majalah tersebut tertulis sebuah informasi tentang Association Of Mouth And Foot Painting Artists (AMFPA) di Swiss, yang mencari sosok pelukis dengan menggunakan mulut dan kaki.

Usai membacanya, lantas Agus mencoba mengirimkan enam karya lukisannya ke kantor perwakilan AMFPA di Jakarta, beserta surat keterangan dokter dan surat ijin dari orang tua kala itu. Ternyata, karya lukisan Agus pun direspon oleh AMFPA Swiss, dan Agus pun diterima sebagai calon anggota untuk meningkatkan keahliannya dalam seni lukis.

Hingga saat ini, beragam event pameran seni lukis di berbagai negara pernah ia ikuti. Seperti Austria, Spanyol, Singapura, Malaysia, Taiwan, dan Hongkong. Karyanya pun juga turut disandingkan dengan karya seni lukis karya difabel dari seluruh dunia.

Agus biasanya menyelesaikan satu lukisan selama satu minggu.  Lukisan karya agus pun ditawarkan mulai harga ratusan ribu hingga puluhan juta rupiah, tergantung ukuran dan tingkat kesulitan dalam melukis. Kisah Agus ini begitu menginspirasi kita semua, untuk tidak menyerah walaupun ditengah keterbatasan.

 

Penulis : KompasTV-Madiun

Sumber : Kompas TV


TERBARU