> >

Ratusan WIsatawan Tertahan di Karimunjawa akibat Cuaca Buruk, Camat Antisipasi Kehabisan Bekal

Peristiwa | 25 Desember 2022, 16:41 WIB
Kapal yang melayani penyeberangan dari Pelabuhan Jepara ke Pelabuhan Karimunjawa, Jepara, Jawa Tengah. Ratusan wisatawan tertahan di Pulau Karimunjawa karena kapal penumpang tidak bisa beroperasi akibat gelombang tinggi. (Sumber: Antara/Akhmad Nazaruddin Lathif)

JEPARA, KOMPAS.TV – Ratusan wisatawan tertahan di Pulau Karimunjawa, Kecamatan Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah karena kapal penumpang tidak bisa beroperasi akibat gelombang tinggi.

Ratusan wisatawan tersebut berasal dari berbagai daerah di Indonesia, jumlah tepatnya sebanyak 305 orang.

Camat Karimunjawa Muslikin mengatakan, ratusan wisatawan itu tiba di Karimunjawa pada Rabu (21/12/2022).

Namun, sehari kemudian, tepatnya Kamis (22/12/2022), cuaca buruk melanda kawasan itu, sehingga kapal penumpang yang biasanya melayani penyeberangan dari Pelabuhan Jepara ke Karimunjawa dan sebaliknya, tertunda.

Baca Juga: Cuaca Buruk, Ratusan Pemudik Tertahan di Pelabuhan Berhari-Hari

Ia menambahkan, jadwal kepulangan masing-masing wisatawan berbeda satu sama lainnya, sehingga bisa saja ada yang sudah tiga hari menunggu kepulangan.

Pihaknya pun telah mengantisipasi kemungkinan adanya wisatawan yang kehabisan bekal, dengan cara melakukan pendataan.

Muslikin juga mengatakan telah mendirikan posko pengaduan untuk memberikan pelayanan kepada wisatawan.

"Kami juga mendirikan posko pengaduan di Kantor Kecamatan Karimunjawa, siapa tahu ada yang hendak menyampaikan keluhannya," ujarnya, Minggu (25/12/2022), dikutip Antara.

Menurutnya, pihak biro perjalanan wisata, juga sudah mengantisipasi cuaca laut setiap bulan Desember, yang merupakan musim barat dan ditandai dengan gelombang laut tinggi.

Kalaupun ada yang nekat melayani perjalanan wisata ke Karimunjawa saat musim barat, dianggap sebagai keteledoran mereka.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca BMKG: 13 Kota Diprediksi Hujan saat Malam Natal, Cek Daftarnya di Sini

"Kami juga masih mendata para wisatawan. Untuk sementara mereka hanya menginginkan bisa segera pulang karena ada yang harus kembali bekerja," ujarnya.

Sementara wisatawan yang kehabisan bekal, kata dia, untuk sementara belum ada laporan karena pendataan juga masih berjalan.

 

Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Antara


TERBARU