> >

Peracun Sekeluarga di Magelang Sempat Minta Tolong Gotong Para Korban dari Kamar Mandi

Peristiwa | 30 November 2022, 06:33 WIB
Satu keluarga, terdiri dari ayah, ibu dan anak perempuan, ditemukan meninggal dunia di rumahnya di Jalan Sudiro Gang Durian RT 10 RW 1 Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Senin (28/11/2022). (Sumber: KOMPAS.COM/IKA FITRIANA)

MAGELANG, KOMPAS.TV - Tersangka pembunuhan sekeluarga yang tewas diracun di Magelang, Jawa Tengah, DDS atau Dhio Daffa Syahdilla (22) sempat meminta tolong untuk menggotong ketiga korban dari kamar mandi.  Hal itu diungkapkan oleh asisten rumah tangga keluarga korban, Sartinah. 

Korban yang merupakan tiga anggota keluarga yakni ayah, ibu, dan anak pertama (kakak DDS)  ditemukan dalam tiga kamar mandi yang berbeda di rumahnya di Jalan Sudiro Gang Durian, Dusun Prajenan, Desa/Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang.

 Sartinah menjelaskan mendapatkan permintaan tolong sekitar pukul 07.30 WIB, Senin (28/11/2022) lalu. 

Baca Juga: Pelaku Bunuh Keluarga di Magelang karena jadi Tulang Punggung, Paman: Itu Tidak Benar

"Tadi saya ditelepon sama anaknya (DDS) karena bapak, ibu, kakak gitu di kamar mandi, terus saya suruh nolongi, tapi sudah pada pingsan semua," jelasnya dikutip dari Kompas.com, Selasa (29/11).

Sartinah yang saat itu berada di rumahnya di Desa Dampit, Kecamatan Mertoyudan, Magelang, itu kemudian menuju kediaman keluarga korban dan membantu Dhio menggotong para korban dari kamar mandi. Saat itu ada seorang tetangga lain yang turut membantu.

Perempuan yang sudah bekerja bersama keluarga korban selama 15 tahun tersebut mengira majikannya hanya pingsan. Ia berpendapat, saat menggosokan minyak kayu putih ke tubuh korban, masih ada napasnya.  

Baca Juga: Kapolresta Magelang Ungkap Motif Anak Racuni Keluarganya Hingga Tewas!

"Iya, saya tolongin bawa ke kamar, tadi sudah pingsan semua. Bawanya saya bertiga, saya, sama  sama DDS itu dan Pakde (tetangga). Pokoknya saya taruh kasur yang dekat," jelas Sartinah.

"Saat dikasih minyak kayu putih itu diam. Mungkin masih (hidup), tapi saya enggak tahu, walaupun masih ada napas. Masih anget (badan korban)," lanjutnya.

 Warga kemudian membawa ketiga korban ke rumah sakit untuk mendapatkan tindakan lebih lanjut.

Usut punya usut kepolisian menetapkan Dhio Daffa sebagai tersangka kasus pembunuhan keluarganya sendiri. Penetapan tersangka dilakukan usai tempat kejadian perkara selesai diolah, pemeriksaan saksi, dan didukung dengan hasil otopsi. 

Baca Juga: Polisi Berencana Periksa Penjual Arsenik Online pada Kasus Anak Bunuh Keluarga di Magelang

Plt Kapolresta Magelang AKBP Mochammad Sajarod Zakun menyatakan anak kedua korban, Dhio Daffa Syahdilla ditetapkan jadi tersangka.

Polisi menyebut, motif tersangka melakukan pembunuhan tersebut karena sakit hati. 

Kepada penyidik, Deo mengatakan bahwa ayahnya, Abas Ashar, telah pensiun. Sementara itu, kebutuhan keluarga cukup tinggi karena digunakan untuk pengobatan ayahnya yang sakit. 

Baca Juga: Pengakuan sang Anak Bungsu Racuni Sekeluarga sampai Tewas di Magelang, Faktor Ekonomi Disebut

Untuk memenuhi kebutuhan keluarga, Deo pun dibebani untuk membantu perekonomian keluarga, sedangkan kakak perempuannya, Dea Khairunisa, tidak.

Hal itulah, kata polisi, yang membuat pelaku sakit hati sehingga merencanakan pembunuhan terhadap ketiganya.

  

Penulis : Danang Suryo Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas.com


TERBARU