> >

Pemukulan Santri Kembali Terjadi, Orang Tua Korban Duga Ponpes Minta Kasus Ditutupi

Kriminal | 24 Oktober 2022, 16:28 WIB
Ilustrasi. Seorang santri di salah satu pondok pesantren di Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, berinisial MF (12) dirawat di rumah sakit usai diduga dianiaya seniornya. (Sumber: Tribunnews.com)

“Orang tuanya dan pelaku sudah meminta maaf, tapi saya tetap mau ini diselesaikan secara hukum,” ujar dia.

Kronologi Pemukulan Menurut Ibu Korban

Ermawati mengatakan, NA adalah santri pindahan dari pondok pesantren lain di Kabupaten Ogan Ilir, Sumsel.

NA sekamar dengan MF, padahal anaknya sebelumya tidur bersama enam santri lain yang setingkat dengan dirinya.

Baca Juga: Kemenag Godok Aturan Anti Perundungan, Buntut Santri Gontor Tewas Dianiaya

“Pihak ponpes tanpa sepengetahuan orang tua memasukkan anak ini ke kamar anak SMP kelas 1, itu kan tidak baik,” ujarnya.

Menurt Ermawati, MF bercerita dia dianiaya karena bertanya permasalahan jadwal piket kamar. NA yang diduga tak senang dengan pertanyaan itu, sekonyong-konyong menghajar MF hingga babak belur di kamar.

“Biasanya yang piket itu dua orang, tapi dilihat hanya satu orang. Pelaku ini kemudian marah dan menyuruh santri lain keluar. Anak saya langsung dikurung dan dipukuli berkali-kali,” ungkap Ermawati.

Kepolisian Lakukan Penyelidikan

Kapolsek Talang Kelapa Kompol Sigit Agung Susilo menjelaskan pihaknya sudah mengetahui penganiayaan yang menimpa MF. Namun, pihak keluarga MF belum membuat laporan resmi.

“Tapi walaupun laporannya belum masuk, kami sudah melakukan penyelidikan,” ujarnya.

Penyidik pun belum bisa memperoleh keterangan resmi dari korban karena sampai saat ini masih dirawat.

Meski demikian, berdasarkan keterangan dari beberapa saksi yang mereka periksa, korban yang dipukuli oleh terduga pelaku diduga lebih dari satu orang.

Penulis : Danang Suryo Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas.com


TERBARU