> >

Mahasiswa UGM Bakar Jaket Almamater: Kami Tak Ingin Alumni di Pemerintahan Lupa Rakyat!

Peristiwa | 15 September 2022, 19:24 WIB
Massa aksi Aliansi Rakyat Bergerak membakar almamater Universitas Gadjah Mada (UGM) di Jalan Malioboro sebagai bentuk kekecewaan terhadap alumni yang saat ini menjabat di pemerintahan, Kamis (15/9/2022) (Sumber: Kompas.tv/Nadia Intan F)

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) membakar almamater dalam aksi massa menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di Jalan Malioboro, Yogyakarta, Kamis (15/9/2022).

"Bakar, bakar, bakar almetnya, bakar almetnya sekarang juga," teriak massa aksi yang menamai diri mereka sebagai Aliansi Rakyat Bergerak di depan panggung aksi.

Seorang orator yang juga merupakan mahasiswa UGM, Agung, lantas mengajak seluruh mahasiswa yang mengenakan jaket almamater UGM untuk melepaskannya.

Ia lantas membakar sebuah jaket almamater Kampus Biru tersebut di depan panggung aksi.

"Kami ingin tidak ada lagi alumni UGM yang menjadi pejabat maupun kalangan pemerintahan yang kemudian pada akhirnya lupa kepada masyarakat, pada akhirnya tidak mementingkan kesejahteraan masyarakat," kata Agung, Kamis (15/9/2022).

Ia menilai, kampus yang dinobatkan sebagai universitas peringkat satu Indonesia oleh QS World Ranking 2023 itu tak memberikan sikap atas masalah yang dihadapi masyarakat pada hari ini, di antaranya kenaikan harga BBM dan regulasi-regulasi yang bermasalah.

Baca Juga: Mahasiswa dan Masyarakat Yogyakarta Lancarkan Aksi Menolak Harga BBM, Jalan Malioboro Dialihkan

"Hari ini kami ingin mengatakan bahwa UGM harus memberikan sikap," tegasnya.

"Banyak dirjen dari kementerian itu juga berasal dari UGM, termasuk presiden juga dari UGM. Kami berharap UGM bisa bersikap," imbuhnya.

Ia mengaku berinisiatif untuk melakukan aksi bakar jaket almamater bersama kawan-kawannya itu untuk menyampaikan kekecewaannya terhadap UGM.

"Kami ingin menegaskan, UGM sedang tidak baik-baik saja, artinya Indonesia sedang tidak baik-baik saja," ucapnya.

Ia mendesak agar pemerintah dan tokoh-tokoh dari UGM bersikap terhadap masalah yang dihadapi rakyat saat ini, termasuk soal kenaikan harga BBM.

"Kami ingin mereka bersikap, karena jika tidak, wajah mereka seperti sampah yang dibakar saja terus hilang," uajrnya.

"Mereka kehilangan wajahnya yang mulia, yang terbaik dan world class university itu, jika pada akhirnya mereka tidak berpihak kepada masyarakat," lanjut Agung.

 

Baca Juga: Salah Satu Peserta Demo di Malioboro Yogyakarta Mengaku Dapat Intimidasi dari Polisi

Aksi yang digelar di ruas jalan antara Museum Vredeburg dan Istana kepresidenan Yogyakarta itu menyuarakan lima tuntutan.

Pertama, menolak kenaikan harga BBM. 

Kedua, menolak pasal-pasal RUU KUHP tentang Perlindungan Terhadap Harkat Martabat Presiden, Wakil Presiden, pejabat lainnya, serta Kekuasaan Umum.

Ketiga, menuntut pemerintah dan DPR untuk melakukan pengesahan RUU Perlindungan Data Pribadi secara cepat dengan menggunakan prinsip pembentuk peraturan perundang-undangan.

Keempat, menuntut pemerintah untuk menyelesaikan kasus pelanggaran HAM berat yang belum terselesaikan.

Terakhir, menuntut pemerintah pusat dan daerah untuk membuka seluas-luasnya akses dan fasilitas transportasi publik.
 

Penulis : Nadia Intan Fajarlie Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU