> >

Jelajah Rote, Rekatkan Solidaritas Satu Indonesia

Berita daerah | 14 Agustus 2022, 21:02 WIB
Sebagian peserta Jelajah Rote 2022 usai gowes di Kota Kupang, Minggu (14/08) sore, sebelum bertolak ke Kabupaten Rote Ndao. (Sumber: Istimewa)

Hanya berjarak 3 mil dari Pantai Boa di Pulau Rote, ada pulau kecil tanpa penghuni yakni Pulau Ndana. Pulau ini ditempatkan pasukan marinir penjaga perbatasan Indonesia-Australia. Di sana pula ini didirikan Patung Jenderal Soedirman sebagai simbol monumen titik terselatan Indonesia.

Jelajah Rote 2022

Terkait Hari UlangTahun (HUT) ke-77 Kemerdekaan RI pada 17 Agustus 2022, Jelajah Bike menyelenggarakan perjalanan bersepeda di Rote yang dimulai dari Kupang pada 15-18 Agustus 2022. Para pesepeda dari berbagai daerah diajak mengunjungi Rote dan Ndana. Sebanyak 60 orang akan mengikuti event ini. Sebagian besar peserta berasal dari Jakarta, Bogor, Tangerang dan Bekasi, disusul Bandung, Malang, serta Bengkulu.

“Setiap kali di sebut titik-titik batas negara kita, maka nama Rote selalu terucap. Tapi kok begitu sulit didatangi. Lebih mudah bepergian ke Eropa dibanding ke Rote. Setelah saya sempat bersepeda di Sabang beberapa tahun lalu mulai timbul niat untuk gowes di Rote. Impian itu akhirnya kini terwujud. Semoga semuanya lancar,” ujar Adrian Rusmana, Direktur Keuangan dan Dukungan Bisnis LRT Jakarta.

Hal serupa juga dikatakan Leontinus Alpha Edison, salah satu pendiri Tokopedia. Di mata dia, Rote memiliki posisi strategis dalam NKRI. Posisi itu semakin menarik didukung dengan kekayaan alam, seperti gulungan ombak yang menarik dan panjang yang selama ini telah menghipnotis para peselancar dunia.

“Saya sangat penasaran dengan Rote. Maka, ketika kesempatan ini datang, saya pun tak mausia-siakan. Kapan lagi saya bisa datang ke Rote, apalagi dengan bersepeda,” kata Leon yang mengaku membatalkan sejumlah kegiatan di perusahaannya demi mengikuti Jelajah Rote.

Sesuai rencana, peserta akan tiba di Pulau Ndana pada Selasa, 16 Agustus 2022 sore. Lalu menginap semalam dan makan malam bersama pasukan marinir penjaga perbatasan Indonesia-Australia. Keesokan harinya pada pukul 07.30 merayakan HUT ke-77 Kemerdekaan RI di Patung Jenderal Besar Sudirman. Peserta Jelajah Rote juga menyiapkan sejumlah bantuan untuk pasukan marinir di Pulau Ndana, antara lain mesin potong rumput, meja ping pong dan perlengkapannya, bola volley,  dan sepeda.

Melalui Jelajah Rote ini diharapkan memperluas pengenalan orang terhadap Rote sebagai wilayah terselatan Indonesia. Melihat kekayaan alam, mengenal masyarakatnya, termasuk mengunjungi pasukan penjaga perbatasan Indonesia-Australia di Pulau Ndana sekaligus melakukan upacara pengibaran bendera di titik terselatan Indonesia.

“Merayakan 17 Agustus di daerah yang terpencil dan unik seperti di Ndana pasti sangat seru dan menarik. Itulah yang mendorong saya mengikuti Jelajah Rote. Kesempatan seperti ini jarang terjadi,” kata Willy Setiadi, pesepeda asal Bengkulu.

Melalui perjalanan bersepeda di Rote diharapkan dapat menggelorakan semangat Keindonesiaan, Persatuan Indonesia, cinta Tanah Air sekaligus merekatkan Bhineka Tunggal Ika. Lebih dari itu, meningkatkan solidaritas Satu Nusa Satu Bangsa.

“Kata orang tak kenal, maka tak sayang. Makanya, melalui Jelajah Rote, kami ingin mengenalkan para pesepeda tentang Rote sebagai wilayah terselatan Indonesia, dimana Ndana sebagai pulau paling selatan. Dari sini diharapkan semakin menebalkan semangat Satu Indonesia,” jelas Jannes Eudes Wawa, Koordinator Jelajah Rote 2022.

Penulis : KompasTV-Kupang

Sumber : Kompas TV


TERBARU