> >

6 Fakta Meninggalnya Santri di Ponpes Daarul Qolam Tangerang Diduga karena Dianiaya Teman

Peristiwa | 9 Agustus 2022, 12:54 WIB
Ilustrasi. Seorang santri meninggal dunia diduga karena dianiaya teman. (Sumber: Net/Google)

TANGERANG, KOMPAS.TV — Seorang santri berinisial BD (15) meninggal dunia diduga karena dianiaya teman satu angkatannya, R (15) di Pondok Pesantren Daarul Qolam, Desa Jayanti, Kecamatan Jayanti, Kabupaten Tangerang, Banten, Minggu (7/8/2022).

Kini, BD telah dimakamkan di pemakaman keluarga daerah Kampung Alang, Desa Kebon Cau, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang.

Guna mengetahui informasi lebih lengkap, berikut fakta-fakta meninggalnya santri di Tangerang diduga karena dianiaya teman:

1. Polisi periksa 6 orang saksi

Kapolsek Cisoka AKP Nur Rokhman berujar, pihak kepolisian sudah memeriksa enam saksi berkait kasus tewasnya BD.

Dari pengakuan saksi, dugaan penganiayaan berawal pada Minggu (7/8/2022) pagi sekitar pukul 06.15 WIB.

Saat itu, pelaku R hendak menanyakan jadwal pelajaran kepada teman sekamar BD, yaitu D. Pelaku kemudian mendatangi kamar nomor 6, yang merupakan kamar BD dan D.

2. Sempat cekcok dan berkelahi

Ketika itu, BD dan D sedang mandi pagi, lalu pelaku membuka pintu kamar mandi dengan cara mendorongnya.

"Menurut keterangan saksi (berawal saat) pintu kamar mandi dibuka oleh terduga pelaku, didorong membentur korban. Korban marah, terus akhirnya berantem satu lawan satu," ujar Nur.

Baca Juga: Majelis Hakim Pengadilan Negeri Surabaya Tolak Eksepsi Terdakwa Pelecehan Santri!

Keduanya terlibat cekcok hingga berujung perkelahian di kamar korban. Korban dan pelaku saling memegang leher hingga keduanya terjatuh.

"Ketika jatuh itu masih bergumul, nah si terduga pelaku sempat memukul satu kali di bagian mata sebelah kiri korban," jelas Nur.

Teman-teman korban yang berada di kamar tersebut langsung melerai keduanya. Pelaku kemudian ke luar kamar meninggalkan korban.

3. Pelaku menendang korban dua kali

Usai dilerai, kemudian pelaku balik lagi ke kamar tersebut karena mendengar korban masih mengumpat kepadanya.

"Korban ketika itu sedang pakai celana tertunduk gitu, ditendang bagian muka sebelah kiri," lanjut Nur.

Korban yang tidak sempat membela diri seketika terjatuh. Korban lagi-lagi ditendang pelaku di bagian belakang pundak kiri.

Setelah kejadian, korban langsung terdiam karena merasakan sakit kepala. Korban hanya berbaring di kasur di kamarnya.

4. Korban dibawa ke klinik saat tak sadarkan diri

Kemudian, Nur menuturkan, menurut informasi yang diperoleh dari saksi I (21), pada pukul 13.30 WIB, ada santri yang datang melaporkan bahwa korban BD tidak sadarkan diri.

Korban kemudian dibawa ke klinik.  Saat itu, dokter klinik menyatakan bahwa BD sudah meninggal dunia.

Pengasuh pondok pesantren tersebut lalu membawa BD ke RSUD Balaraja. Pihak rumah sakit kemudian menginformasikan kejadian tersebut ke Polsek Cisoka.

Berdasarkan laporan kanit serse yang datang melihat korban di rumah sakit, ada memar di mata kiri dan pundak kiri korban.

5. Keluarga korban menilai ada kelalaian pihak ponpes

Pihak keluarga menilai ada kelalaian pihak pondok pesantren Daar El Qolam atas meninggalnya BD.

Keluarga korban mempertanyakan perihal keamanan di Pondok Pesantren tersebut karena pihak keluarga diinformasikan mengenai kondisi korban justru saat korban telah meninggal dunia.

"Pas kejadian tidak ada yang tahu, diinfokan pas sudah meninggal. Terkait bagian sekuritinya barangkali (lalai)," jelas paman korban, Endang (56) saat dihubungi Kompas.com, Senin (8/8/2022).

6. Pelaku diperiksa polisi

Pada Senin (8/8) pagi, R telah dibawa ke Mapolres Kabupaten Tangerang untuk dimintai keterangan.

Baca Juga: Kronologi Ponpes di Sawangan Kebakaran yang Sebabkan 24 Kamar Ludes, 5 Mobil Damkar Dikerahkan

Penulis : Nurul Fitriana Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas.com


TERBARU