> >

Tradisi 10 Muharram, Ibu-Ibu di Banjarmasin Masak Bubur Asyura sambil Lantunkan Selawat

Agama | 8 Agustus 2022, 18:31 WIB
Warga RT 21 Jalan Simpang Kuin Selatan, Kelurahan Kuin Selatan, Banjarmasin Barat memasak bubur Asyura bersama-sama, Senin (8/8/2022). (Sumber: Tribunnews)

BANJARMASIN, KOMPAS.TV - Dalam rangka memperingati tanggal 10 Muharram 1444 Hijriah yang jatuh pada hari ini, Senin (8/8/2022) warga RT 21 Jalan Simpang Kuin Selatan, Kelurahan Kuin Selatan, Banjarmasin Barat memasak bubur Asyura bersama-sama.

Melansir dari Tribunnews, ibu-ibu di Kuin Selatan itu tampak sibuk memasak bubur Asyura di Masjid Cahaya Al Asri menggunakan sejumlah peralatan, di antaranya wajan besar atau kuali, kompor gas, dan panci.

Sambil memasak bubur, ibu-ibu itu melantunkan selawat atau syair puji-pujian kepada Nabi Muhammad SAW.

Satu dari para ibu itu, Galuh, mengatakan bahwa tradisi memasak bubur Asyura sudah berlangsung sejak lama dan selalu dilakukan setiap tahun pada tanggal 10 Muharram.

Baca Juga: Peringatan 1 Muharram 1444 Hijriah Umat Muslim Gelar Berbagai Kegiatan

"Untuk bahan-bahan, warga di sini urunan (patungan -red), dan para ibu akan berkumpul memasak buburnya," kata Galuh dilansir dari Tribunnews, Senin (8/8/2022).

Bubur yang dimasak dalam dua kuali dalam peringatan 10 Muharram itu dibagikan kepada warga di RT 21 selepas zuhur.

Galuh menerangkan, bubur Asyura terbuat dari sayuran, ayam, tempe, serta tahu. Untuk menambah cita rasa gurih, ayam dimasak terlebih dahulu dengan bumbu kari.

"Biasanya memang ada beberapa bahan wajib yang selalu digunakan oleh orang-orang Banjar, seperti kangkung, jagung manis, wortel, kentang, kacang panjang, tahu, tempe dan beberapa bahan lainnya," papar Galuh.

Tentang syair selawat yang dilantunkan sambil memasak, Galuh menyebut bahwa hal itu adalah bentuk pengharapan ibu-ibu supaya kegiatan yang mereka lakukan bisa menjadi berkah.

Penulis : Nadia Intan Fajarlie Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Tribunnews


TERBARU