> >

Pedagang di Kudus Belum Mau Kulakan Minyak Goreng Kemasan Rp14.000 per Liter, Ini Alasannya

Sosial | 29 Juli 2022, 18:31 WIB
Ilustrasi - Harga jual minyak goreng kemasan di pasar tradisional di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, saat ini mulai turun. (Sumber: Kompastv/Ant)

KUDUS, KOMPAS.TV Harga jual minyak goreng kemasan di pasar tradisional di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, saat ini mulai turun. Sebelumnya, harganya mencapai Rp19.000 per liter, kini turun menjadi Rp17.000 per liter.

"Harga jual minyak goreng kemasan turun sejak pekan kemarin. Namun, masing-masing merek berbeda harga jualnya karena ada yang Rp17.000 per liter, dan ada yang masih mahal dijual dengan harga Rp18.000-an per liternya," terang Masrifah, salah seorang pedagang di Pasar Bitingan Kudus, Jumat (29/7/2022), dikutip dari Antara.

Mengenai kabar ada minyak goreng kemasan dari pemerintah seharga Rp14.000 per liter, Masrifah mengaku  juga ditawari dengan harga sama. Tetapi, ia belum berani kulakan karena masih memiliki stok minyak goreng.

“Stok minyak goreng murah masih ada, bahkan ada minyak goreng curah dengan harga Rp12.000 per liternya,” ujarnya. Namun, jumlah kulakannya ditentukan sehingga belum berani, karena harganya masih fluktuatif.

Tutik Asiani, pedagang lainnya, menuturkan hal yang sama. Ia ditawari minyak goreng kemasan dengan harga Rp14.000 per liter, tetapi belum berani kulakan karena masih tersedia stok lama.

Baca Juga: Stok Melimpah di Pasar, Minyak Goreng Curah Dijual Rp 11.000!

"Harga jual minyak goreng kemasan memang turun untuk merek-merek tertentu dijual dengan harga Rp17.000 per liter, tetapi merek lain ada yang masih tetap dijual Rp20.000 per liter," ujarnya.

Muhari, seorang sub-agen minyak goreng curah mengakui, turunnya harga minyak goreng kemasan juga diikuti minyak goreng curah. Saat ini, minyak goreng curah dijual Rp12.000 per kilogramnya, dibandingkan sebelumnya sebesar Rp14.000 per liter atau Rp15.500 per kilogram.

Pasokannya juga lancar dan tidak ada masalah. Namun, transaksinya memang lebih rendah dibandingkan ketika harga jualnya masih tinggi.

Ia mengatakan, saat ini, transaksi penjualannya berkisar dua drum per harinya, sedangkan sebelumnya bisa lebih dengan kapasitas minyak per drumnya 200 liter.

 

Penulis : Fransisca Natalia Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV/Antara


TERBARU