> >

418 Warga Mengungsi dan 4 Jembatan Rusak akibat Banjir dan Longsor di Maluku Barat Daya

Peristiwa | 3 Juli 2022, 15:19 WIB
Sebanyak 418 warga mengungsi akibat banjir dan longsor yang menerjang Maluku Barat Daya. Pemerintah setempat menetapkan masa tanggap darurat hingga 13 Juli 2022. (Sumber: BNPB)

Penanganan darurat telah dilakukan oleh personel BPBD yang dibantu aparat desa setempat. Bantuan logistik pun didistribusikan kepada warga terdampak.

“Tercatat sembako dikirimkan BPBD, antara lain beras, mie instan dan lauk pauk.”

Dia menuturkan, banjir dan tanah longsor terjadi setelah hujan lebat mengguyur kawasan terdampak pada malam hari.

Menurut laporan BPBD, struktur tanah yang labil juga memicu terjadinya longsor. Sedangkan pantauan saat banjir terjadi, tinggi muka air berkisar 50 – 70 cm.

Sebelum peristiwa ini terjadi, BPBD Kabupaten Maluku Barat Daya telah meneruskan informasi peringatan dini cuaca kepada pihak desa maupun masyarakat. Hal tersebut membantu kesiapsiagaan masyarakat untuk menghindari dampak bencana yang terjadi.

Bupati Maluku Barat Daya telah mengeluarkan keputusan penetapan status tanggap darurat bencana banjir dan tanah Longsor. Surat keputusan itu bernomor: 362 -209 Tahun 2022.

Baca Juga: Detik-detik terjadinya banjir di sertai tanah longsor, di Kecamatan Pulau Romang

Masa berlaku status tanggap darurat terhitung sejak 30 Juni sampai dengan 13 Juli 2022 atau 14 hari.

Berdasarkan kajian inaRISK, Kecamatan Pulau Romang termasuk wilayah dengan potensi bahaya banjir dan tanah longsor pada kategori tinggi, sedangkan wilayah Damer pada kategori bahaya banjir.

“Sementara itu, prakiraan cuaca pada hari ini, Minggu (3/7) dua kecamatan terdampak berpeluang berawan – cerah berawan.”

Meski demikian, BNPB tetap mengimbau pemerintah daerah dan warga untuk tetap waspada dan siap siaga terhadap potensi bahaya hidrometeorologi basah, seperti banjir, tanah longsor maupun angin kencang.

Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV


TERBARU