> >

Polisi Selidiki Kasus Seorang Pendeta yang Tertembak di Rumahnya di Deli Serdang

Peristiwa | 28 Juni 2022, 17:37 WIB
Polisi memasang police line di rumah seorang pendeta yang tertembak, di Deliserdang. (Sumber: Tribunmedan/Indra Gunawan Sipahutar)

DELI SERDANG, KOMPAS.TV – Polisi menyelidiki kasus tertembaknya seorang pendeta bernama Fernando Tambunan di kediamannya, Dusun III, Desa jaharun A, Kecamatan Galang, Kabupaten Deli Serdang.

Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polresta Deliserdang, Kompol I Kadek Hery Cahyadi mengatakan bahwa pihaknya masih menyelidiki kasus ini.

Kadek mengaku belum bisa menyimpulkan jenis senjata yang melukai korban.

Menurutnya, berdasarkan hasil pemeriksaan di lapangan, warga mengaku tidak mendengar suara letusan.

"Katanya tidak ada dengar suara letusan. Sekarang ini kami masih mengumpulkan saksi," kata Kadek.

Saat ini pihaknya masih menunggu hasil operasi yang dilakukan pada korban, untuk mengetahui jenis senjata yang melukai sang pendeta.

Baca Juga: Buntut Anak Buya Arrazy Tewas Tertembak, Kompolnas Minta Polri Evaluasi Anggota yang Gunakan Senjata

"Sejauh ini kami masih menunggu hasil operasi korban, untuk mengetahui jenis senapan atau senjata apa yang melukai korban," katanya.

Pascakejadian, Tim INAFIS Polresta Deliserdang sudah melakukan pemeriksaan di lokasi.

Petugas memeriksa lokasi kejadian, termasuk mencari jejak dari mana asal usul peluru yang melukai dada korban.

Sementara itu, Kepala Dusun III Desa Jaharun A, Suparno menyebut, saat kejadian tidak ada warga yang melihat bahwa korban ditembak.

"Enggak ada yang melihat siapa yang menembak," katanya.

Disinggung mengenai sang pendeta, Suparno mengatakan bahwa korban belum lama tinggal di dusunnya.

Ia menyebut, bahwa sang pendeta baru sekitar enam bulan tinggal di wilayahnya.

"Kerjaannya memang pendeta. Namun yang bersangkutan baru setengah tahun tinggal di sini," katanya.

Menurut keterangan yang diterima Tribun-medan.com di lokasi, kasus tertembaknya pendeta ini bermula saat korban duduk di teras rumahnya yang ada di Komplek Victoryland, sekitar pukul 21.00 WIB.

Sang pendeta baru saja selesai makan dan duduk main handphone sendirian.

Tak lama berselang, korban tiba-tiba saja memegang dadanya.

Kemudian, sambil berjalan tertatih, ia menemui istrinya.

Baca Juga: Berusia 3 Tahun, Anak Ulama Tuban Arrazy Hasyim Meninggal Tertembak Senjata Pengawal Pribadi

Malam itu, bagian dada korban bercucuran darah.

Sontak istri sang pendeta yang merupakan seorang guru PAUD panik.

"Ketika saya datang ke rumahnya, beliau sudah dibawa ke rumah sakit," kata Kepala Dusun III, Desa Jaharun A, Suparno, Selasa (28/6/2022).

Suparno mengatakan, bahwa korban sempat dibawa ke klinik.

Lantaran klinik tak mampu menangani, sang pendeta yang ditembak OTK kemudian dibawa ke RSUD Amri Tambunan untuk mendapat perawatan intensif.

Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Deni-Muliya

Sumber : tribun-medan.com


TERBARU