> >

SCW Desak Mendikbudristek Tindaklanjuti Hasil Pemeriksaan dan Evaluasi Terkait Hasil Pilrek Unsrat

Berita daerah | 20 Juni 2022, 10:20 WIB
Koordinator SCW (Sulut Corruption Watch) Deswerd Zougira (Sumber: Sulut Corruption Watch)

GORONTALO, KOMPAS TV - Setelah melakukan evaluasi atas laporan masyarakat terkait Pemilihan Rektor UNSRAT, Koordinator SCW (Sulut Corruption Watch) Deswerd Zougira berharap Mendikbud Ristek segera menindaklanjuti hasil pemeriksaan Tim Investigasi Inspektorat Jenderal atas laporan masyarakat terhadap calon Rektor Unsrat (Universitas Sam Ratulangi) Manado berkaitan dengan dugaan suap, serta dugaan keterlibatan dan intervensi pihak luar dan sikap tidak netral diduga dilakukan Rektor Unsrat pada pemilihan rektor (PILREK), April lalu.

Menurut Deswerd, tim sudah  dibentuk  berdasarkan Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Nomor 19 Tahun 2017 jo Nomor 21 tahun 2018 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pemimpin Perguruan Tinggi Negeri.

Menurutnya,Tim Investigasi Inspektorat Jenderal pun sudah melakukan Pemeriksaan meliputi rekam jejak calon rektor,  verifikasi dan evaluasi dokumen yang berkaitan dengan proses pilrek telah dilakukan . pada investigasi yang dilakukan, tim juga telah memeriksa ketua dan sekretaris panitia dan beberapa anggota senat yang terlibat dalam proses Pilrek terkait dengan adanya dugaan suap pada proses pemilihan tersebut.ungkap Deswerd.

Dengan demikian Koordinator SCW (Sulut Corruption Watch) Deswerd Zougira meminta tim investigasi segera memberikan laporan dan rekomendasi kepada Mendikbud Ristek Berdasarkan bukti yang ditemukan. .Jika terbukti ada keterlibatan calon Rektor, Desward meminta agar calon rektor yang terlibat dicoret dari daftar calon.

Desward berharap, Pemilihan Rektor Unsrat dilaksanakan dengan bersih dan transparan agar menghasilkan Rektor yang benar benar sesuai dengan harapan semua pihak.

"Menteri memiliki tanggung jawab untuk menempatkan pemimpin perguruan tinggi yang bersih", kata aktivis antikorupsi ini.

Sesuai data yg diperoleh media ini, pada 7 Juni lalu, Dirjen Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi telah menyurati Ketua Senat Unsrat untuk menunda pelaksanaan sidang senat pemilihan rektor putaran kedua karena tim sedang melakukan pemeriksaan.

Sebelumnya pada pilrek putaran pertama terjaring tiga nama yakni Dedy Tooy 29 suara, Fabian Manopo 13 suara dan Grevo Gerung 11 suara.

Sementara itu ketua panitia pemilihan Rektor Unsrat Ronny Maramis yang dikonfirmasi melalui Telephone membenarkan adanya pemeriksaan yang dilakukan Tim Investigasi dari Inspektorat Kementrian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi, menurutnya hasil pemeriksaan yang dilakukan

 

Penulis : KompasTV-Gorontalo

Sumber : Kompas TV


TERBARU