> >

Cikal Bakal Bahasa Indonesia Lahir di Pulau Penyengat, Bakal Jadi Wisata Berbasis Budaya

Wisata | 20 April 2022, 13:45 WIB
Sejumlah pemuda mengenakan pakaian adat nusantara di Pulau Penyengat, Kota Tanjungpinang. (Sumber: Kompas.tv/Ant)

TANJUNGPINANG, KOMPAS.TV – Pulau Penyengat ditargetkan akan menjadi pusat destinasi wisata berbasis budaya di wilayah Provinsi Kepulauan Riau.

Kepala Dinas Pariwisata Kepri Buralimar mengatakan, Pulau Penyengat yang berhadapan dengan Gedung Daerah Kota Tanjungpinang layak menjadi pusat pengembangan pariwisata berbasis budaya karena sejak dahulu sebagai pusat perkembangan budaya Melayu.

Peninggalan aset sejarah Melayu berupa benda maupun nonbenda merupakan warisan budaya Melayu yang terjaga sampai saat ini dan memiliki nilai untuk dunia pariwisata.

Merawat aset sejarah Kerajaan Riau-Lingga-Pahang di Pulau Penyengat, menurutnya, perlu dilakukan. Semestinya, hal itu dilakukan sejak dahulu karena Pulau Penyengat memiliki sejarah yang besar di Indonesia.

"Pengembangan sektor pariwisata berbasis budaya juga perlu dikombinasikan dengan kreativitas yang dapat menarik perhatian wisatawan. Karena itu festival pariwisata berbasis nilai-nilai keIslaman yang perlu dikembangkan di Pulau Penyengat," ucap Buralimar di Tanjungpinang, Rabu (20/4/2022), dilansir dari Antara.

Baca Juga: Wisata Budaya Di Asia Heritage

Buralimar pun menyebutkan, cikal bakal lahirnya Bahasa Indonesia berasal dari Pulau Penyengat. Berangkat dari itu, Raja Ali Haji, pencipta gubahan Gurindam 12 asal Pulau Penyengat, ditetapkan sebagai Pahlawan Indonesia yang berjasa di bidang bahasa.

"Tahun ini akan dilakukan revitalisasi Pulau Penyengat. Tentu ini sangat baik untuk menjaga nilai-nilai sejarah, yang berdampak positif pada sektor pariwisata," ujarnya.

Dalam hal ini, Pemerintah Kepri menggelontorkan anggaran sebesar Rp30 miliar untuk menata Pulau Penyengat supaya lebih indah.

 Penataan Pulau Penyengat meliputi penataan Pelantar Kuning Tanjungpinang, penampilan pompong, dan Pelantar Pulau Penyengat.

Penulis : Fransisca Natalia Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Antara


TERBARU