> >

Banjir Landa Banyumas, 7 Desa Terdampak dan Ribuan Warga Mengungsi

Peristiwa | 15 Maret 2022, 14:50 WIB
Sejumlah desa di Kabupaten Banyumas dilanda banjir, sejak Selasa (15/3/2022) dini hari. (Sumber: Kompastv/Ant)

BANYUMAS, KOMPAS.TV — Sebanyak 7 desa di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, dilanda banjir setelah diguyur hujan lebat, Selasa (15/3/2022) dini hari.

Bupati Banyumas Achmad Husein mengatakan, tujuh desa itu tersebar di Kecamatan Sumpiuh dan Tambak.

"Total ada tujuh desa yang parah, kalau yang (banjir) kecil-kecil banyak," kata Husein seperti dikutip Kompas.com, Selasa (15/3).

Akibatnya, ribuan jiwa di tujuh desa tersebut terdampak. Warga yang paling banyak terdampak ada di Kecamatan Tambak.

"Di Tambak ada ribuan yang terdampak," ujar Husein.

Sebagian warga, kata Husein, telah dievakuasi ke balai desa setempat.

Sementara itu, Kepala Desa Gebangsari, Kecamatan Tambak, Eko Adi Purwanto mengatakan tercatat ribuan jiwa di wilayahnya terdampak banjir.

"Ketinggian banjir bervariasi, ada yang sampai 1,5 meter. Delapan puluh (80) persen wilayah kami terdampak banjir," ungkap Eko.

Baca Juga: Belasan Desa di Kebumen Terendam Banjir setelah Diguyur Hujan Semalaman

Hujan deras yang mengguyur Banyumas sejak pukul 22.00 WIB membuat sejumlah sungai meluap dan membanjiri pemukiman rumah hingga Jalan raya. 

Hujan baru mulai reda sekira pukul 08.00 WIB. 

Ketiga sungai yang meluap, yaitu Sungai Sengon Desa Pandak, Kecamatan Sumpiuh, Sungai Kecepak, Desa Gebangsari, Kecamatan Tambak dan Sungai Gatel Desa Kedungpring, Kecamatan Kemranjen, Kabupaten Banyumas.

Sekretaris BPBD Banyumas, Gatot Apri, mengatakan saat ini ada sebanyak 1.500 warga yang diungsikan akibat terdampak banjir. 

"Jumlah pengungsi kurang lebih 1.500-an. Kita sudah kirimkan perahu karet dan akan membuka dapur umum," dikutip dari TribunBanyumas.com, Selasa (15/3/2022). 

Pihaknya mengatakan, penyebab utama banjir adalah hujan dengan intensitas tinggi sejak semalam. Sehingga, 3 sungai tersebut tidak mampu menampung debit air hujan dan meluap.

Akibat banjir, ruas jalan utama Kemranjen - Sumpiuh macet dan ada beberapa kendaraan truk yang mogok. 

Titik pengungsian sendiri berada di Desa Gebang Sari, Kecamatan Tambak, yaitu di Bale pertemuan desa. 

"Saat ini ada 500 orang masih dalam proses evakuasi di Desa Gebang, di Desa Pandak ada 200 dan sisanya ada di Desa Prembun, Kecamatan Tambak. Kini BPBD sudah membuka dapur umum," terangnya.

Baca Juga: Diguyur Hujan Deras, Permukiman Warga di Wilayah Pengalengan Bandung Terendam Banjir

Penulis : Nurul Fitriana Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV/Kompas.com


TERBARU