> >

Warga Minta Pasutri yang Digerebek karena Dugaan Prostitusi Online Pindah dari Kampung Mereka

Update | 15 Maret 2022, 11:39 WIB
Ilustrasi penggunaan aplikasi media sosial MiChat sebagai salah satu media untuk prostitusi online. (Sumber: Tribun Banten)

Ketua RT setempat, Pepen, mengatakan, pengerebekan bermula dari kecurigaan warga terhadap pasutri yang sering membawa orang tak dikenal.

Kemudian, dua warga setempat mencari bukti dengan menyewa jasa prostitusi melalui aplikasi MiChat.

"Warga menjebak dia untuk sewa, sudah sepakat Rp 300.000 sama cowok (dua warga) itu, sudah nego," kata Pepen, Senin.

Setelah sepakat, dua warga beserta RT dan tokoh masyarakat mendatangi rumah kos untuk menggerebek.

Baca Juga: Kisah Pemkab Sragen Rebranding Gunung Kemukus, Ubah Citra Prostitusi jadi Wisata Keluarga dan Religi

Namun, hal itu telah diketahui terlebih dahulu oleh pasutri tersebut.

"Kami berenam ke atas (lantai rumah kos), tapi mereka sudah pada ngumpet karena dia tahu dari suaminya," kata Pepen.

"Karena kami naik duluan baru suaminya menyusul," sambung dia.

Saat itu warga menemukan lokasi persembunyian mereka dan menemukan alat kontrasepsi di kamar kos.

Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas.com


TERBARU