> >

Tanah dan Air yang Dibawa Ganjar ke IKN Berasal dari Gunung Tidar dan Sendang di Lereng Gunung Lawu

Peristiwa | 15 Maret 2022, 10:49 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat menyerahkan tanah dan air yang dibawanya dari Gunung Tidar dan Gunung Lawu, Senin (14/3/2022) (Sumber: Twitter @ganjarpranowo)

SEMARANG, KOMPAS.TV — Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo akhirnya membeberkan air dan tanah yang dibawanya dalam ritual Kendi Nusantara atau prosesi penyatuan tanah dari 34 provinsi di titik nol Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur.

Ganjar menyatakan tanah yang dibawanya berasal dari pusat tanah Jawa, yakni Gunung Tidar Magelang. Sementara air dibawanya dari mata air di Pertapaan Bancolono di lereng Gunung Lawu, tepatnya di Desa Gondosuli, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar.

"Tanah dan air yang saya pilih untuk disatukan dengan Tanah dan Air dari seluruh penjuru bumi Nusantara. Untuk tanah saya ambil dari pusatnya tanah Jawa, yaitu di Gunung Tidar Magelang," beber Ganjar dalam akun media sosial pribadi, dikutip Selasa (15/3/2022).

Menurutnya, Gunung Tidar Magelang dikenal sebagai pusat tanah Jawa yang menjaga keseimbangan salah satunya sebagai lokasi penaklukan marabahaya yang mengancam Jawa.

"Di sinilah marabahaya yang mengancam Jawa ditaklukkan. Untuk menjaga keseimbangan, sebuah rajah ditancapkan di Gunung Tidar. Beliau adalah Syech Subakir. Rajah dan senjata beliau dimakamkam di sana dan bisa kita temui hingga kini," imbuhnya.

Baca Juga: Momen Ganjar Diajak Selfie Bareng Kepala dan Wakil Otorita IKN Nusantara

Sementara itu, untuk air yang dibawa Ganjar pada prosesi penyatuan tanah di IKN dirinya membawa dari sebuah sendang di pertapaan Bancolono lereng Gunung Lawu.

"Sementara air, saya ambil dari Gunung Lawu. Di lereng gunung itu, ada sebuah pertapaan yang banyak dimanfaatkan oleh para tokoh dari dulu hingga sekarang. Namanya pertapaan Bancolono. Di dekat situ ada dua sendang, yaitu Sendang Lanang dan Sendang Wedok," ujarnya.

Ia menyebut siapapun yang bersemedi di lokasi itu, akan memanfaatkan air dalam sendang untuk bersuci.

"Siapapun yang bersemedi di sana selalu memanfaatkan sendang itu untuk bersuci. Konon raja-raja di Tanah Jawa juga melakukan hal seperti itu," cetusnya.

Penulis : Nurul Fitriana Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU