> >

Kisah Rutami yang Anaknya Terjebak di Ukraina, Saat Video Call Teriak Ada Bom Meledak

Peristiwa | 7 Maret 2022, 20:25 WIB
Rutami tak kuasa menahan tangis sembari membawa foto anaknya M. Raga Prayuda (22) yang terjebak di Ukraina. Anaknya bersama 8 WNI lain merupakan warga Kota Binjai dan Langkat yang masih belum bisa dievakuasi dari negara tersebut. (Sumber: Kompas.com/Dewantoro)

MEDAN, KOMPAS.TV - Rutami menangis sesenggukan ketika mengisahkan kondisi anaknya yang terjebak di Ukraina, M Raga Prayuda (22). Raga merupakan warga negara Indonesia yang bekerja di pabrik plastik milik warga Yordania, di Chernihiv, Ukraina.

Dia membawa foto Raga ketika melakukan telekonferensi dengan pihak Duta Besar Indonesia untuk Ukraina di Binjai Command Center (BCC) Balai Kota Binjai, Senin (7/3/2022) siang.

Ketika melakukan video call, Rutami mendengar anaknya berteriak ketika ada bom meledak yang diduga berada dekat di wilayahnya.

"Kami lagi ada video call, tiba-tiba dia teriak, 'lari, lari, ada bom meledak'. Kami dengar semua. Kami sedih," ujarnya sembari mengusap air matanya menggunakan kerudung.

Diberitakan Kompas.com, Rutami mengaku intens berkomunikasi dengan anaknya yang telah bekerja sejak tahun 2019 itu. Ia berpesan pada anaknya untuk tak mengunggah situasinya di Facebook, Rutami takut anaknya diejek.

Baca Juga: Pengungsi Ukraina Mencapai Lebih dari 1,5 Juta Orang sejak Invasi Rusia

"Saya bilang, jangan di-Facebook-kan, nanti kau diejek. Dia bilang, enggak apa-apa Mak. Biar orang tahu penderitaan kami di sini," tutur Rutami.

"Itu hancur perasaan kami. Berarti anak saya di sana menderita, dia anak baik Pak. Saya enggak punya harta selain dia," lanjutnya.

Senada dengan Rutami, Ayi Rodiah, istri dari Iskandar yang bekerja bersama Raga mengatakan berkomunikasi intens setengah jam sekali.

Ayi khawatir dengan kondisi suaminya yang telah bekerja sejak 2018 dan membawa anak laki-lakinya ikut serta pada 2019.

Total terdapat 6 orang warga Kota Binjai dan 3 orang warga Kabupaten Langkat yang berada di Ukraina.

Ayi berharap dengan dipercepatnya evakuasi karena kondisi di dekat pabrik plastik tempat suaminya bekerja disebutnya tak aman.

Baca Juga: Usai Jalani Karantina, PMI Dari Ukraina Dilepas Pulang ke Daerah Asal

"Harapan saya supaya segera evakuasi. Alhamdulillah mereka di sana tidak diam juga dan sekarang pemerintah juga sudah sangat berupaya mengevakuasi, berdoa semoga lancar," katanya.

Dalam telekonferensi yang difasilitasi Pemkot Binjai itu dihadiri pula Kepala Dinas Tenaga Kerja, Perindustrian dan Perdagangan Kota Binjai Hamdani Hasibuan.

Hadir juga Duta Besar RI untuk Ukraina Ghafur Dharmaputra, perwakilan Kementerian Luar Negeri yang bertugas untuk mengurus evakuasi WNI di Ukraina, Lucky W, Judha Nugraha serta mantan Dubes RI untuk Ukraina, Yuddy Chrisnandi.

 

Penulis : Danang Suryo Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas.com


TERBARU