Usai Dikepung dan Ditangkap Polisi, Warga Wadas Trauma hingga Anak Tak Bisa Sekolah
Peristiwa | 10 Februari 2022, 20:13 WIBPURWOREJO, KOMPAS.TV - Pengepungan aparat kepolisian di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Purworejo, Jawa Tengah, pada 8-9 Februarai kemarin, meninggalkan trauma berat bagi warga.
Bahkan, pengepungan yang berujung pada penangkapan puluhan warga Wadas itu membuat masyarakat ketakutan.
Anak-anak mereka juga mengalami trauma hingga tak bisa menjalankan kegiatan sehari-hari: bermain, belajar, sekolah.
"Sejak kemarin, rasa takut dan trauma tak henti-hentinya menghantui kehidupan warga Wadas," demikian keterangan tertulis dari Gerakan Masyarakat Peduli Alam Desa Wadas (Gempadewa), Kamis (10/2/2022).
"Puluhan anak, saudara, dan suami diangkut paksa tanpa alasan oleh Polres Purworejo menambah kekhawatiran sanak keluarga yang menantikan kepulangan mereka," tambah Gempadewa.
Baca Juga: Soal Penanganan Konflik Desa Wadas, Muhammadiyah: Aparat Pakai Cara Lama yang Tak Jelas Prosedurnya
Karena trauma kekerasan itu, Warga Wadas pun tak bisa beraktivitas seperti biasa.
Sejumlah aktivitas keseharian yang biasanya mereka lakukan terhambat sama sekali.
Besek-besek yang biasanya dianyam oleh Wadon Wadas terbengkalai.
Lahan-lahan tidak terurus.
Hewan-hewan ternak kelaparan.
"Penyerbuan itu telah mengubah total kehidupan warga, terutama aktivitas ekonomi mereka," terangnya.
Saat ini, lanjut Gempadewa, warga memanfaatkan pasokan logistik seadanya.
"Belum lagi, pengepungan aparat kepolisian membuat warga tidak berani keluar desa untuk mencari bahan makanan," sambungnya.
Masih dalam keterangan sama, dilaporkan bahwa akibat kehadiran polisi di Desa Wadas, anak-anak jadi tidak bisa sekolah.
"Rasa takut membuat anak-anak mengurungkan diri pergi ke sekolah."
Baca Juga: Saat Ganjar Pranowo Hadapi Bully dan Atasi Keluhan Warga Wadas, di Mana Bupati Purworejo?
Baca Juga: LBH Yogyakarta: 80 Persen Warga Desa Wadas Tolak Tambang Andesit
Penulis : Hedi Basri Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV