> >

Tak Hanya Kasus Covid-19 Naik, DBD di Kota Sukabumi juga Meningkat

Berita daerah | 28 Januari 2022, 20:35 WIB
Kasus demam berdarah dengue atau DBD di wilayah Sukabumi, Jawa Barat tercatat meningkat terhitung awal 2022. (Sumber: Kompas.tv/Ant)

SUKABUMI, KOMPAS.TV – Kasus demam berdarah dengue atau DBD di wilayah Sukabumi, Jawa Barat, tercatat meningkat terhitung awal 2022.

"Hingga saat ini sudah ada 39 warga Kota Sukabumi yang terjangkit DBD, bahkan jika dibandingkan dengan Desember 2021 peningkatannya cukup drastis," terang Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Kota Sukabumi Wahyu Handriana di Sukabumi, Jumat (28/1/2022), dikutip dari Antara.

Meningkatnya kasus DBD ini, lanjutnya, dipengaruhi faktor cuaca. Pada Januari ini mulai masuk musim kemarau, tetapi Kota Sukabumi masih sering turun hujan.

Hal itu mengakibatkan banyak genangan air di pemukiman warga yang dijadikan tempat berkembang biaknya nyamuk Aedes Aegipty dan Aedes Albopictus.

Ironinya, meningkatnya angka kasus penyebaran DBD ini, seiring dengan kasus COVID-19 yang mulai merangkak naik sejak awal tahun, meski tidak sampai terjadi lonjakan kasus baru warga yang terkonfirmasi virus mematikan ini.

Berdasarkan data Satuan Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Sukabumi, hingga Kamis (27/1/2022) total pasien positif COVID-19 sebanyak 10 orang atau bertambah tiga pasien dari hari sebelumnya atau Rabu, (26/1).

Dari 10 pasien tersebut tiga di antaranya sudah dinyatakan sembuh.

Baca Juga: Kasus DBD di Jatim Melonjak Tiga Pekan Terakhir, Tercatat 17 Orang Meninggal

"Untuk mencegah penyebaran DBD di tengah pandemi COVID-19 kuncinya harus selalu menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, mulai dari membersihkan air yang tergenang, menutup atau mengubur barang yang bisa dijadikan tempat nyamuk berkembang biak dan lainnya," tutur Wahyu.

Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kota Sukabumi Lulis Delawati mengatakan, dibandingkan dengan periode yang sama pada Januari 2021 jumlah pasien DBD sebanyak 23 orang, dan Januari 2022 39 orang.

Walaupun terjadi lonjakan warga yang terjangkit DBD, tetapi hingga saat ini belum ada laporan ada pasien yang meninggal dunia.

“Untuk pencegahan yang menjadi garda terdepan adalah masyarakat. Mulai dari memberantas sarang nyamuk, membersihkan lingkungan hingga antisipasi lainnya,” ujarnya.

Adapun, Pemkot Sukabumi terus berupaya mencegah penularan DBD. Mulai dari pemberantasan sarang nyamuk, edukasi hingga Surat Edaran (SE) dalam upaya pencegahan dan pengendalian DBD yang dikeluarkan Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi dengan memperkuat pelaksanaan gerakan satu rumah satu jumantik atau juru pemantau jentik (G1R1J).

Baca Juga: Bangunan Pasar Pelita Sukabumi Siap Digunakan Pedagang

 

Penulis : Fransisca Natalia Editor : Fadhilah

Sumber : Kompas TV


TERBARU