> >

Jalur Pasirian-Tempursari akan Dibangun Jadi Alternatif via Jembatan yang Runtuh oleh Erupsi Semeru

Update | 8 Desember 2021, 09:54 WIB
Geladak Perak. Bupati Lumajang, Thoriqul Haq berencana membangun jalur alternatif yang menghubungkan Kecamatan Pasirian-Tempursari, untuk akses kendaraan roda empat.(Sumber: Pemkab Lumajang)

LUMAJANG, KOMPAS.TV – Bupati Lumajang, Thoriqul Haq berencana membangun jalur alternatif yang menghubungkan Kecamatan Pasirian-Tempursari, untuk akses kendaraan roda empat.

Pembangunan jalur alternatif tersebut sebagai solusi sementara atas runtuhnya Geladak Perak, jembatan penghubung Kabupaten Lumajang dengan Malang akibat erupsi Gunung Semeru.

Dikutip dari keterangan tertulis Dinas Komunikasi dan Informatika Lumajang di laman resmi Pemkab Lumajang, Rabu (8/12/2021), Cak Thoriq, sapaan akrab Thoriqul Haq, menyebut, jalan tersebut tadinya merupakan akses warga menuju kebun.

"Jadi ada jalan dari Pasirian ke Tempursari yang sekian waktu dijadikan jalan masyarakat untuk ke kebun, itu akan diperkeras dan diperlebar untuk menjadi jalan umum,” ujarnya menjelaskan seusai Rapat Koordinasi bersama Relawan Penanggulangan Bencana, di Kantor Camat Pasirian, Selasa (7/12/2021).

Baca Juga: Ambruk akibat Erupsi Semeru, Jembatan Geladak Perak akan Dibangun Kembali dengan Struktur Berbeda

Lahan yang akan dibangun menjadi jalan tersebut, lanjut Thoriq, merupakan lahan milik Perhutani sehingga memerlukan koordinasi dengan Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat.

“Lahannya lahan perhutani, ini akan langsung dikoordinasikan lintas kementerian oleh pak Menko Kesra," ujarnya menegaskan.

Jika nantinya jalur tersebut dibuka, kata Cak Thoriq waktu tempuh pengguna jalan akan menjadi satu jam lebih lama jika dibandingkan dengan jalur normal.

"Jadi Jarak waktu ke Pronojiwo ini lebih lama sekitar satu jam dibanding jam normal," jelas dia.

Selanjutnya, Cak Thoriq menyatakan, selain membangun jalur alternatif tersebut, pihaknya juga akan membuat akses sementara pengganti Jembatan Geladak Perak.

Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Purwanto

Sumber : Kompas TV


TERBARU