> >

Polisi Duga KKB Sengaja Bakar Sekolah di Oksibil untuk Pancing Aparat Keamanan

Kriminal | 6 Desember 2021, 10:45 WIB
Polisi menduga pelaku pembakaran gedung Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Oksibil di di Distrik Serambakom, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua (Sumber: Antara/HO Polres Pegunungan Bintang)

JAYAPURA, KOMPAS.TV – Polisi menduga pelaku pembakaran gedung Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Oksibil di di Distrik Serambakom, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, adalah kelompok kriminal bersenjata (KKB).

Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Pegunungan Bintang, Papua, AKBP Cahyo Sukarnito, juga menduga bahwa para pelaku sengaja membakar gedung itu untuk memancing respons personel keamanan.

Dari pengecekan di lokasi kejadian, KKB memang sengaja membakar bangunan tersebut untuk memancing aparat.

Sebab, di sekitar lokasi juga ditemukan jejak-jejak kaki. "Kami menduga, para pelaku sengaja memancing dan bila aparat keamanan langsung merespons, maka mereka akan menembaki dari ketinggian," tutur AKBP Cahyo.

Pembakaran gedung sekolah tersebut terjadi pada Minggu (5/12/2021) dini hari.

Baca Juga: SMAN 1 Oksibil Disebut Dibakar KKB, Polisi Ungkap Terduga Pelaku Bawa Senjata dan Alat Perang

"Memang benar ada pembakaran terhadap salah satu bangunan di SMAN 1 dan anggota sudah melakukan olah TKP," kata dia, seperti diberitakan Kompas.com.

Cahyo Sukarnito menduga, pelaku pembakaran adalah Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Lamek Taplo.

Dugaan keterlibatan KKB dalam pembakaran tersebut bukan tanpa alasan. Menurutnya, salah satu dasar dugaan keterlibatan KKB itu adalah rekaman video yang beredar di media sosial.

Dalam video tersebut, KKB menyatakan bertanggung jawab atas pembakaran gedung SMAN 1 Oksibil dan mengancam terus melakukan aksi.

Baca Juga: Kata Panglima TNI Andika Perkasa Soal Penembakan Dua Prajurit Oleh KKB

Dia melanjutkan, seluruh bangunan sekolah yang terdiri dari 11 unit ruangan terbuat dari kayu.

Bangunan yang dibakar adalah dua gedung yang terdiri dari tiga kelas beserta ruang guru dan kantor.

Petugas gabungan juga menemukan jeriken ukuran lima liter yang berisi bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite.

BBM tersebut diduga digunakan untuk membakar bangunan.

Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas.com


TERBARU