> >

Apakah akan Ada Erupsi Susulan Gunung Semeru? Ini Kata Pakar Mitigasi Bencana

Peristiwa | 5 Desember 2021, 10:15 WIB
Pakar Mitigasi Bencana Surono menyebut erupsi Gunung Semeru di Lumajang tidak sama dengan erupsi yang terjadi di Gunung Merapi pada tahun 2010 lalu, karena erupsi Gunung Semeru bukan berupa letusan (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)

JAKARTA, KOMPAS.TV – Erupsi Gunung Semeru di Jawa Timur tidak sama dengan erupsi yang terjadi di Gunung Merapi pada tahun 2010 lalu, karena erupsi Gunung Semeru bukan berupa letusan yang menyembur.

Hal itu disampaikan oleh Ahli Mitigasi Bencana, Surono, dalam Breaking News Kompas TV, Minggu (5/12/2021).

“Erupsi yang orang bayangkan seperti Merapi tahun 2010, material kubah dengan tekanan tinggi menjebol lubang kawah menjadi letusan dan menghasilkan awan panas letusan,” tegasnya.

Menurut Surono, di Gunung Semeru memang sering terjadi letusan, berupa gas, berupa uap, berupa abu vulkanik dan sebegainya.

Tetapi letusan itu hanya mengeluarkan lelehan lava yang membentuk gundukan atau biasa disebut kubah lava.

Baca Juga: Lagi, Satu Jenazah Korban Erupsi Gunung Semeru Ditemukan di Bekas Aliran Lava

Gundukan kubah lava ini semakin lama semakin besar volumenya, dan musim hujan ini bisa jadi membuat kubah lava ini yang sebagian membatu, namun sebagian lain masih cair.

“Nah, dia pecah menghasilkan gas yang ada di dalam gundukan itu, bercampur dengan debu halus, material kerikil, bahkan bongkah, membentuk kubah lava guguran.”

“Apakah ada erupsi susulan? Tinggal kubahnya masih ada enggak? Kalau kubahnya sudah tidak ada, ya tidak ada lagi awan panas guguran karena tidak ada lagi yang digugurkan,” lanjutnya.

Sebab, lanjut Surono, ini bukan letusan yang material keluar dari perut bumi, menyembur ke atas melalui kawah.

Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU