> >

Gelombang Laut Perairan Natuna Capai 7 Meter, 6 Kelompok Nelayan Hilang Kontak

Peristiwa | 4 Desember 2021, 06:50 WIB
Ilustrasi. Sebanyak enam kelompok nelayan hilang kontak di wilayah perairan Natuna, Kepulauan Riau setelah gelombang laut setinggi hingga 7 meter terjadi di kawasan itu. (Sumber: pixabay.com)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Sebanyak enam kelompok nelayan hilang kontak di wilayah perairan Natuna, Kepulauan Riau. Sebelum dilaporkan hilang kontak, kawasan itu dilanda cuaca ekstrem dan gelombang laut mencapai tujuh meter.

Melalui keterangan tertulis Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jumat (3/12/2021) disampaikan bahwa keenam kelompok nelayan tersebut dilaporkan hilang kontak pada Kamis (2/12).

“Sebelum dinyatakan hilang, cuaca ekstrem melanda wilayah Natuna dan memicu terjadinya gelombang air laut setinggi 6-7 meter,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari.

Baca Juga: Berlangsung 5 Menit, Angin Puting Beliung di Sulawesi Tenggara Rusak Warung Makan dan Kapal Nelayan

Muhari menjelaskan, setelah menerima kabar hilang kontaknya enam kelompok nelayan tersebut, tim gabungan berusaha melakukan pencarian terhadap mereka.

“Terdiri dari BPBD Kabupaten Natuna, Damkar PB Kabupaten Natuna, unsur TNI - POLRI, Basarnas, unsur Musyawarah Pimpinan Kecamatan (muspika), unsur Musyawarah Pimpinan Daerah (muspida) dan masyarakat setempat,” lanjut Muhari.

Muhari juga menuturkan, selain enam kelompok nelayan yang hilang kontak, cuaca ekstrem di kawasan Natuna menyebabkan banjir rob.

Air laut yang naik ke permukaan merendam setidaknya 92 rumah warga. Dua rumah di antaranya dilaporkan rusak berat.

“BPBD Kabupaten Natuna juga melaporkan diantaranya 2 unit rumah mengalami rusak berat, 9 unit tempat usaha (ruko) terendam, dan 6 akses jalan terputus.”

Banjir rob di kawasan itu diduga juga disebabkan oleh faktor lain, yakni buruknya drainase dan penyempitan Sungai Batu Hitam, Sungai Ranai, Sungai Jemengan, dan Sungai Padangkara.

Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU