> >

Peringati Hari Pahlawan, Ganjar Gelar Upacara di Desa Terpencil Blora

Peristiwa | 10 November 2021, 15:11 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memperingati Hari Pahlawan dengan menggelar upacara di wilayah terpencil Kabupaten Blora. (Sumber: Dok. Humas Pemprov Jateng)

SEMARANG, JAWA TENGAH - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memperingati Hari Pahlawan dengan menggelar upacara di wilayah terpencil Kabupaten Blora.

Upacara itu digelar di Lapangan Sendang, Dukuh Weru, Desa Temurejo, Kecamatan Blora, Kabupaten Blora. Tempat tersebut dipilih lantaran di lokasi tersebut bersemayam makam seorang pejuang perempuan bernama Pocut Meurah Intan alias Singa Betina dari Aceh.

Bersama mahasiswa, Ganjar menggelar upacara di tempat kecil dengan dikelilingi persawahan. Kendati demikian, upacara tersebut berjalan dengan khidmat.

"Di tempat ini, bersemayam jenazah pejuang dari Aceh. Pocut Meurah Intan, yang orang sini biasa memanggil Mbah Cut. Warga sini telah merawat makam beliau. Ini membuktikan, kepahlawanan tidak memandang apa sukunya, rasnya maupun agamanya. Selagi berjuang untuk Indonesia Raya, mereka adalah pahlawan kita," kata Ganjar.

Baca Juga: Jokowi Mania: Kami dukung Ganjar Pranowo sebagai Pengganti Jokowi di 2024

Dalam upacara tersebut Ganjar memberikan kehormatan kepada masyarakat yang sudah merawat makam Pocut Meurah Intan dengan baik.

Bahkan hormat juga disampaikannya untuk masyarakat Makassar yang telah merawat makam Pangeran Diponegoro, masyarakat Sumedang yang merawat makam Cut Nyak Dien dan masyarakat Minahasa yang merawat makam Tuanku Imam Bonjol.

"Penghormatan tinggi juga kita sampaikan pada saudara kita di Afrika Selatan yang menghormati dan merawat makam Syekh Yusuf dari Goa Sulawesi Selatan," ungkap Ganjar.

Menurut Ganjar, Peringatan Hari Pahlawan menjadi momentum bagi bangsa untuk melihat lebih luas samudera perjuangan bangsa. Ribuan pertempuran telah dijalani, jutaan pahlawan telah gugur demi merebut dan mempertahankan kemerdekaan.

"Kita yang menikmati rasanya merdeka ini, terus dan akan tetap berdiri di atas tulang, darah bahkan air mata mereka. Tidak ada alasan bagi kita untuk main-main, apalagi mempermainkan Keindonesiaan kita," katanya.

Penulis : Nurul Fitriana Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU