> >

34 Napiter Ucapkan Ikrar Setia pada NKRI di Lapas Gunung Sindur

Peristiwa | 9 November 2021, 19:38 WIB
Sebanyak 34 narapidana kasus tindak pidana khusus terorisme (napiter) berikrar setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Selasa (9/11/2021). (Sumber: Ditjen PAS Kemenkumham)

BOGOR, KOMPAS.TV – Sebanyak 34 narapidana kasus tindak pidana khusus terorisme (napiter) berikrar setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Selasa (9/11/2021).

Ke-34 napiter tersebut berikrar di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Kelas IIA Gunung Sindur, Bogor, Jawa Barat.

Mereka menyatakan akan setia pada Pancasila dan UUD 1945 serta turut melindungi segenap tanah air Indonesia dari segala aksi terorisme.

Kepala Lapas Narkotika Gunung Sindur, Damari, menyatakan ikrar setia NKRI dari para napiter tersebut merupakan bentuk implementasi hasil akhir program deradikalisasi.

Menurutnya, mereka mengucapkan ikrar tersebut sebagai bentuk kesungguhan serta pengikat tekad dan semangat untuk menegaskan bersedia kembali membangun kehidupan berbangsa dan bernegara dalam bingkai NKRI.

Baca Juga: Fadli Zon Disentil Eks Napiter terkait Usulan Pembubaran Densus 88

“Ikrar setia NKRI ini sebagai bentuk pembuktian pelaku individu dan kelompok untuk bersedia meninggalkan atau melepaskan diri mereka dari aksi dan kegiatan terorisme, sekaligus menjadi pencerah kepada orang-orang di sekitarnya dan membantu pemerintah dalam menghambat proses penyebaran radikalisme di masyarakat,” ungkap Damari melalui keterangan tertulis.

Sementara itu, Direktur Pembinaan Narapidana dan Latihan Kerja Produksi Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Thurman Hutapea, mewakili Direktur Jenderal Pemasyarakatan, menyebut, ikrar yang dinyatakan oleh para napiter tersebut merupakan salah satu bentuk keberhasilan pembinaan Lapas Narkotika Gunung Sindur kepada narapidana.

“Dengan dilaksanakannya pernyataan ikrar setia kepada NKRI ini, kami berharap hal ini mampu menjadi awal bagi saudara-saudara WBP (Warga Binaan Pemasyarakatan) untuk menjadi anggota masyarakat yang memiliki kesadaran terhadap hak dan kewajiban, baik sebagai individu, masyarakat, dan warga negara,” ucapnya.

Dia mengimbau agar mereka bersikap dan bertingkah laku sebagai insan hamba Tuhan yang mampu menggunakan cipta, rasa, dan karsa secara tepat sehingga dapat bersikap adil, beriman, dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa sesuai agama dan kepercayaan masing-masing.

Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU