> >

Tipe Ketua PBNU di Masa Depan: Mampu Konsolidasi Jaringan dan Cabang Istimewa NU di Banyak Negara

Agama | 21 Oktober 2021, 16:54 WIB
Munawir Aziz, penelit dan aktivis NU di Inggris, bicara tentang ketua PBNU di masa depan yang harus pintar konsolidasi jaringan (Sumber: kompas)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Sekretaris Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCI-NU) Britania Raya, Munawir Aziz, menjelaskan tipologi calon-calon ketua Umum PBNU di masa depan dalam gelaran Muktamar NU di Lampung akhir tahun ini.

Menurutnya, salah satu yang krusial adalah sosok ketua PBNU di masa depan harus mampu konsolidasi jaringan internasional dan cabang Istimewa NU di banyak negara yang saat ini jumlahnya terus bertambah.

Munawir pun memberi fakta tentang mulai dibutuhkannya kader NU di banyak negara Eropa dan Amerika. Hal ini terkait kebutuhan dunia dengan Islam moderat yang salah satu representasinya adalah jaringan kader Nahdlatul Ulama di luar negeri.

“Ada kecenderungan NU  ke depan punya peran besar di publik dunia dan ini merupakan (Tipologi) pemimpin di NU di masa depan, mampu konsolidasi jaringan dan isu itu.  Bukan sebatas urusan PMII-HMI belaka yang jadi isu. Misalnya, dalam permintaan untuk membangun masjid di banyak negara. Salah satu contoh berhasil adalah, dengan pembuatan masjid  Nusantara Cultural Centre di Belgia,” papar Munawir kepada KOMPAS TV lewat pesan singkat, Kamis (20/10/21).

Pembangunan masjid ini bisa jadi contoh nyata bagaimana kontribusi di level internasional di tubuh NU yang harus dikonsolidasi. Ini menurutnya tantangan NU di masa depan dan seharusnya bisa dipecahkan dengan siapa kelak yang bakal memimpin NU.

Baca Juga: Muncul Isu Rivalitas PMII-HMI Menuju Ketum PBNU, Aktivis NU Nilai Sudah Tidak Relevan

Lebih lanjut, alumnus Pascasarjana UGM itu bercerita, Masjid di Belgia itu membutuhkan dana yang tidak sedikit, tapi akhirnya mampu juga dibikin dengan dukungan dari jaringan NU dan juga kampanye di media sosial.

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) telah memutuskan bahwa Muktamar ke-34 NU akan dilaksanakan pada tanggal 23-25 Desember 2021 mendatang.

Keputusan diambil setelah adanya musyawarah antara Kiai Said dengan Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar, Katib Aam PBNU KH Yahya Cholil Staquf, dan Sekjend PBNU H Helmy Faishal Zaini.

“Demi menjaga martabat Nahdlatul Ulama dan keberlangsungan Munas-Konbes ini secara tenang damai dan teduh, tadi saya mengambil prakarsa untuk bermusyawarah bersama hadratusyeikh Rais Aam Katib Aam dan Sekjend. Dan Alhamdulillah kami bersepakat dan memutuskan bahwa pelaksanaan Muktamar NU Ke-34 akan diselenggarakan pada tanggal 23-25 Desember 2021,” katanya.

Penulis : Dedik Priyanto Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU