> >

Lapas Perempuan Pontianak Sempat Ricuh, Para Napi Tahan 3 Petugas yang Hendak Lakukan Razia

Peristiwa | 29 September 2021, 02:30 WIB
Petugas Lapas Perempuan Pontianak saat melakukan razia. Sempat terjadi kericuhan di lapas itu karena para napi menolak razia. (Sumber: Kompas TV/Ant)

PONTIANAK, KOMPAS.TV - Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwilkumham Kalimantan Barat Eka Jaka Riswantara menyatakan sempat terjadi kericuhan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Pontianak pada Selasa (28/9/2021).

"Kericuhan terjadi di Blok Melati dan Blok Mawar dan memang LP Perempuan Pontianak baru memiliki dua blok tersebut," ujar Eka di Pontianak, Selasa, dikutip dari Antara.

Menurut Eka, kericuhan itu dipicu oleh razia handphone dan jaringan listrik Selasa sore tadi. Tiga petugas yang berada dalam blok lapas sempat tertahan oleh blokade para napi.

Baca Juga: Rela Jadi Kurir Sabu demi Upah Rp10 Juta, Dua Pemuda Asal Sampang Ditangkap Polisi di Surabaya

Para napi itu juga sempat melakukan protes dengan aksi bakar-bakaran. Eka menyebut, kericuhan itu selesai setelah TNI-Polri berdatangan melakukan pengamanan. 

Ia mengatakan, tidak ada korban kekerasan di pihak petugas lembaga penegakan hukum itu. Para petugas yang sedang berjaga itu, kata Eka, tidak mengalami pemukulan atau penganiayaan.

"Alhamdulillah kericuhan sudah bisa kami atasi, dan ini juga berkat dukungan TNI dan Polri, dan yang terjadi juga bukan penyanderaan, tetapi ketika kericuhan terjadi tiga petugas sedang berada di dalam blok atau sedang bertugas, dan mereka juga akhirnya dikeluarkan oleh warga binaan," ujar Eka.

Sementara terkait aksi bakar-bakaran, Eka menilai para warga binaan itu bermaksud melakukannya sebagai aksi protes saja, bukan bermaksud untuk membakar LP itu sendiri.

Pihak Ditjen Pemasyarakatan Kemenkumham memang sedang gencar-gencarnya melaksanakan razia di LP seluruh Indonesia, termasuk razia handphone dan jaringan listrik di LP Perempuan Pontianak.

Eka menjelaskan, sudah menjadi risiko kalau melakukan penertiban, maka akan ada dampak yang akan timbul, seperti adanya penolakan dari warga binaan. Razia ini tetap dilakukan untuk mencegah peredaran narkoba di lapas.

"Penertiban handphone bertujuan menekan atau mencegah agar tidak ada pengendalian narkoba dari LP menggunakan telepon genggam itu, termasuk aktivitas lainnya," kata Eka.

Pihak petugas sebelumnya juga melakukan razia ponsel pada Januari sampai Maret 2021. Selama razia itu, petugas menemukan, menyita dan memusnahkan 236 ponsel milik penghuni lapas. 

Kepala Polres Kubu Raya AKBP Jerrold Kumontoy mengonfirmasi bahwa kericuhan di LP Pontianak berawal dari penolakan warga binaan pada razia handphone oleh petugas LP.

Baca Juga: 25 Sepeda Motor Curian Ditemukan Polisi di Rumah Kontrakan Kota Bekasi, Cek Ada Motormu?

"Saat ini suasana sudah kondusif, dan tidak ada penganiayaan dan tidak ada aksi penyanderaan, atau lebih tepat diblokade saja jalannya petugas. Saat ini LP Perempuan Pontianak juga sudah dijaga personel Samapta Polres Kubu Raya," ucap Jerrold.

Sebelumnya, Lapas Pontianak sempat menjadi pemberitaan saat bandar narkoba bernama Saleh Kurap melarikan diri dari sana pada Sabtu, 3 September 2021. Saleh kabur dengan menjebol atap ruang tahanan blok A.

Penulis : Ahmad Zuhad Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV/Antara


TERBARU