> >

800 Siswa SMA di Sumatera Utara Tak Mau Sekokah Tatap Muka, Ternyata Sudah Menikah hingga Bekerja

Peristiwa | 28 September 2021, 21:52 WIB
Ilustrasi siswa SMA mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas. (Sumber: smagama.sch.id)

MEDAN, KOMPAS.TV - Ratusan siswa SMA di Sumatera Utara (Sumut) tak mau masuk sekolah mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas karena sudah bekerja hingga menikah.

Pernyataan itu terlontar dari Kepala Dinas Pendidikan Sumut Wan Syaifuddin di Medan pada Selasa (28/9/2021).

Syaifuddin mengklaim antara 700 hingga 800 siswa SMA di Sumut tak ikut masuk sekolah setelah kebijakan PTM terbatas mulai berlaku pada 1 September lalu.

Baca Juga: Curhat Nadiem Makarim yang Kena Kritik 2 Kali Soal Keputusan PJJ dan PTM Sekolah

Syaifuddin membeberkan sejumlah alasan yang menyebabkan anak-anak tersebut tak mau ikut sekolah tatap muka.

"Ada yang sudah bekerja," ujar Syaifuddin usai Workshop Pendidikan, Selasa (28/9/2021), dikutip Kompas.com.

Ia menyebut, beberapa siswa SMA sederajat di Sumut yang sudah mulai bekerja tak hadir sekolah tatap muka karena sudah terbiasa menerima uang.

Selain sudah bekerja, ada juga sejumlah orang tua yang memang belum mengizinkan anak mereka mengikuti PTM. Para orang tua khawatir anak-anak mereka tertular Covid-19.

Tak cuma itu, ada pula siswa SMA yang tak bersekolah lagi akibat sudah menikah karena terlalu lama belajar secara online.

Akan tetapi, Syaifuddin belum bisa menyampaikan berapa jumlah siswa SMA yang telah menikah.

Menurut Syaifuddin, Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara menerima banyak informasi dari cabang-cabang dinas yang ada di seluruh Sumut.

"Belum kita data. Saya baru menerima informasi. Saya kan punya kepala cabang dinas. Kepala cabang dinas yang berkomunikasi dengan kepala sekolah," tutur Syaifuddin.

Baca Juga: Muncul Klaster Covid-19 Usai PTM, Luhut: Kita Lebih Takut Kalau Generasi yang akan Datang Jadi Bodoh

Sementara, Syaifuddin mengatakan, PTM terbatas yang berjalan mulai 1 September lalu itu terselenggara cukup lancar sejauh ini.

Ia memastikan sampai sekarang pihaknya belum menemukan kasus siswa SMA di Sumut yang terpapar Covid-19.

"Alhamdulillah belum, di Sumatera Utara belum," ucap Syaifuddin.

Syaifuddin menjelaskan, umumnya sekolah di Sumatera Utara sudah menerapkan protokol kesehatan dengan baik.

Sebanyak lebih dari 90 persen guru dan tenaga kependidikan telah menerima vaksin Covid-19. Sementara, pelajar yang mengikuti vaksinasi baru sekitar 8.000 orang.

"PTM terbatas ini akan kami evaluasi terus. Ada juga sekolah-sekolah yang menerapkan PTM terbatas dan pembelajaran secara daring, sehingga siswa punya pilihan," kata Syaifuddin.

Baca Juga: Sorotan: Ribuan Sekolah Jadi Klaster Corona

Penulis : Ahmad Zuhad Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV/Kompas.com


TERBARU