> >

Puluhan Mahasiswa Terjebak di Gunung Amonggedo Usai Kibarkan Bendera Merah Putih

Peristiwa | 18 Agustus 2021, 00:05 WIB
Ilustrasi pengibaran bendera Merah Putih dalam memperingati Hari Kemerdekaan RI di puncak gunung. (Sumber: YouTube Yayasan Gema Salam)

KONAWE, KOMPAS.TV - Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Kendari turun tangan untuk mencari puluhan mahasiswa pencinta alam yang terjebak di hutan Gunung Amonggedo.

Puluhan mahasiswa pecinta alam (mapala) itu terjebak di Gunung Amonggedo, Desa Ulu Benua, Kecamatan Amonggedo, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara saat ingin kembali seusai melakukan pengibaran bendera Merah Putih dalam rangka memperingati HUT ke-76 Republik Indonesia.

Kepala Basarnas Kendari Aris Sofingi menjelaskan informasi puluhan mapala terjebak di gunung diketahui pada pukul 20.00 Wita, Selasa (17/8/2021).

Baca Juga: Momen Perayaan Kemerdekaan RI: Pawai Bendera Raksasa hingga Upacara di Gunung

Menurut Aris, informasi dari staf BPBD Konawe jumlah mahasiswa terjebak di gunung sekitar 30 orang.

Awalnya pada 16 Agustus 2021 pukul 15.00 Wita, sekitar 30 orang mahasiswa pencinta alam berangkat menuju Gunung Amonggedo untuk melaksanakan pengibaran bendera pada 17 Agustus 2021.

Namun, setelah melaksanakan pengibaran dan penurunan bendera, para mahasiswa tersebut tidak dapat kembali pulang akibat curah hujan yang tinggi sehingga aliran sungai meluap disertai arus yang deras.

"Untuk diketahui perjalanan menuju lokasi para mahasiswa pencinta alam harus melewati tiga sungai," ujar Aris dalam keterangan tertulis, Selasa (17/8/2021) dikutip dari Antara.

Baca Juga: Bupati Konawe Utara Minta Maaf Usai Insiden Bendera Jatuh Saat Upacara HUT ke 76 RI

Aris menambahkan berdasarkan laporan tersebut, pada pukul 20.15 Wita tim penyelamat Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP) Kendari diberangkatkan menuju lokasi kejadian untuk memberikan bantuan penyelamatan.

Penulis : Johannes Mangihot Editor : Desy-Afrianti

Sumber :


TERBARU