> >

Cegah Kematian Saat Isoman, BPBD DIY Terjun Langsung Dampingi Satgas Covid-19 di Tingkat Desa

Berita daerah | 28 Juli 2021, 20:47 WIB
Ilustrasi: Cegah Kematian Saat Isoman, BPBD DIY Lakukan Pendampingan untuk Satgas Covid-19 Desa (Sumber: AP Photo/Achmad Ibrahim)

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Daerah Istimewa Yogyakarta mendampingi Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 di tingkat desa.

Hal itu dilakukan guna mencegah kasus kematian akibat Covid-19 saat isolasi mandiri (isoman) di rumah.

Pasalnya, dari data yang dihimpun Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD DIY, sejak tanggal 1 sampai 27 Juli 2021, total pasien Covid-19 yang meninggal dunia saat isoman di rumah mencapai 698 jiwa.

Sedangkan yang meninggal dunia di rumah sakit sebanyak 1.983 jiwa.

"Harapannya kita mampu mempercepat penanganan di hulunya, jangan sampai kita menangani pasien yang sudah dalam kondisi memburuk saat hendak dirujuk ke rumah sakit," kata Kepala Bidang Pencegahan BPBD DIY, Danang Samsurizal, Rabu (28/7/2021).

Baca Juga: Relawan Pemulasaraan Covid-19 Dianiaya Warga, BPBD Jember Minta Pelaku Diproses Hukum

Danang menjelaskan, dalam mendampingi Satgas Covid-19 di desa, pihaknya tidak hanya memberikan cara pendataan pasien saja.

Melainkan, juga berupaya mendorong Satgas Covid-19 di desa dapat membangun kesadaran masyarakat yang positif Covid-19 untuk melakukan isolasi di selter yang telah disediakan pemerintah daerah.

"Begitu ada yang positif harus dibangun kesadaran untuk isolasi di selter," kata Danang.

Sementara itu, Wakil Komandan Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD DIY, Indrayanto, mengatakan Satgas Covid-19 di desa menjadi satu kunci untuk mencegah adanya kematian pasien Covid-19 saat melakukan isoman di rumah.

Baca Juga: Kisah Pilu Bocah Seusai Orangtua Meninggal Karena Covid-19

Dengan begitu, pendampingan dilakukan demi meningkatkan kapasitas Satgas Covid-19 di desa untuk berupaya melakukan penyelamatan jiwa sedini mungkin.

"Target utamanya adalah penyelamatan jiwa. Upaya-upaya penyelamatan jiwa yang dilakukan sedini mungkin," kata Indra.

Penulis : Nurul Fitriana Editor : Tito-Dirhantoro

Sumber : Kompas TV/Antara


TERBARU