> >

Wali Kota Bogor Bima Arya Dipanggil Presiden Jokowi untuk Bahas Covid-19, Ini Isi Pertemuannya

Berita daerah | 22 Juli 2021, 11:19 WIB
Wali Kota Bogor Bima Arya mengaku dipanggil Presiden Joko Widodo pada Rabu (21/7/2021) sore. (Sumber: KOMPAS.COM)

BOGOR, KOMPAS.TV - Wali Kota Bogor Bima Arya mengaku telah bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Rabu (21/7/2021) sore. 

Bima menuturkan dirinya dipanggil oleh Jokowi ke Istana Bogor untuk membahas perihal kondisi penanganan Covid-19 di Kota Bogor.

"Bapak Presiden meminta update perkembangan penanganan Covid-19 di Kota Bogor," kata Bima Arya yang dikutip dari ANTARA, Kamis (22/7/2021). 

Dalam pertemuan tersebut Bima mengaku telah menyampaikan kepada Jokowi terkait laporan terkini mengenai langkah-langkah yang diambil mulai dari hulu sampai ke hilir.

Tak hanya itu, Bima juga mengatakan bahwa Satgas Covid-19 Kota Bogor tengah berfokus pada warga yang positif dan menjalani isolasi mandiri di rumah.

Menurut penjelasannya terdapat puluhan warga yang menjalani isoman dan meninggal dunia dimana  85 persen diantaranya belum divaksin Covid-19.

"Data ini sekaligus mengkonfirmasi bahwa vaksin itu efektif," ucap Bima. 

Baca Juga: Danrem 061 Surya Kencana Bogor Bagikan 400 APD dan 2 Ton Beras untuk Petugas Pemakaman Covid-19

Sebab itu, Satgas Covid-19 Kota Bogor telah membentuk relawan untuk pemantau warga yang menjalani isoman, termasuk penguatan bantuan logistik bagi warga yang menjalani isoman dan warga yang terdampak ekonomi.

Tak hanya itu, dalam pertemuan tersebut, Bima juga melaporkan penyaluran bantuan sosial tunai (BST) dari pemerintah pusat untuk 72.000 KK warga Kota Bogor yang terdaftar pada data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS), serta untuk 77.500 KK warga Kota Bogor yang terdaftar pada Non-DTKS.

Terkait laporan tersebut, menurut Bima, Jokowi menyatakan bahwa langkah penanganan pandemi di Kota Bogor sudah sejalan dengan pemerintah pusat.

Terutama mengenai penanganan yang berfokus membantu kaum duafa dan warga terpapar secara ekonomi.

Selain itu, dalam pertemuan tersebut Bima mengaku sempat menyampaikan usulan, saran, dan permintaan kepada Presiden Jokowi soal kebutuhan tenaga kesehatan, oksigen, dan obat-obatan.

"Saya lihat Pak Presiden ada rencana melakukan percepatan pengadaan oksigen dengan cara impor. Impor juga ternyata tidak mudah, karena harus bersaing dengan negara lain yang membutuhkan," jelasnya. 

Baca Juga: Bima Arya Ungkap Rapat Evaluasi PPKM Darurat, Luhut Instruksikan Gelar Patroli hingga Permukiman

Penulis : Isnaya Helmi Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV/ANTARA


TERBARU