> >

RS DIY sebut Terjadi Lonjakan Kematian Pasien Covid-19 hingga Nakes yang Juga Terpapar Corona

Update corona | 29 Juni 2021, 00:05 WIB
Sejumlah ambulans diparkir berderet di kawasan Pogung Lor, Desa Sinduadi, Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Kamis (17/6/2021). (Sumber: Kompas.id/Ferganata Indra Riatmoko)

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV – Rumah Sakit (RS) PKU Muhammadiyah Yogyakarta juga menjadi salah satu RS memberlakukan sistem buka tutup Instalasi Gawat Darurat (IGD) karena penumpukan pasien.

Tak sampai disitu, yang juga terjadi adalah melonjaknya jumlah kematian dari pasien Covid-19.

Direktur Utama RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta Mohammad Komarudin mengatakan, IGD rumah sakit itu sempat ditutup sementara sejak Jumat (25/6/2021) dan dibuka kembali pada Minggu pagi.

Adapun, pada 2020 ada 78 pasien Covid-19 di rumah sakit itu yang meninggal dunia.

Sementara, sejak Januari hingga Juni 2021 sudah terdapat 206 pasien Covid-19 yang meninggal dunia di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta.

Komarudin mengatakan, sejumlah tenaga kesehatan di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta juga terpapar Covid-19.

Dia menyebutkan, hingga Sabtu (26/6/2021) sedikitnya ada 45 karyawan rumah sakit tersebut yang terinfeksi Covid-19.

Baca Juga: IGD di Sejumlah Rumah Sakit Yogyakarta Lakukan Sistem Buka Tutup, Ada Apa?

”Ini membuat sumber daya manusia (SDM) di tempat kami menjadi semakin berkurang,” terangnya, dilansir dari laman Kompas.id, Senin (28/6/2021).

Banyaknya tenaga kesehatan yang terpapar Covid-19 juga terjadi di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr Sardjito, Kabupaten Sleman, DIY.

Penulis : Fransisca Natalia Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU