> >

Gajah Jantan Lahir Di Suaka Margasatwa Padang Sugihan Sumsel

Berita daerah | 21 Juni 2021, 21:42 WIB
Petugas Sm Padang Siguhan merawat bayi gajah sumatera jantan, yang baru lahir di pusat pelatihan gajah. (Sumber: BKSDA Sumsel)

OGAN KOMERING ILIR, KOMPAS.TV -  Gajah Sumatera jantan lahir di Suaka Margasatwa Padang Sugihan, Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan. Lahirnya seekor gajah ini jadi penambahan 31 gajah latih di pusat pelatihan gajah itu.

Bayi gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus) jantan lahir di Suaka Margasatwa Padang Sugihan, Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan. Bayi gajah ini, menambah jumlah gajah di pusat pelatihan gajan itu menjadi 31 ekor gajah latih. kelahiran tersebut menjadi yang kesembilan dalam 10 tahun terakhir.

Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam Sumatera Selatan (BBKSDA Sumsel),  Ujang Wisnu Barata, Senin (21/6/2021), menerangkan, gajah itu lahir Jumat (18/6/2021) dari seekor induk gajah barnama Sabana. Gajah lahir dengan panjang 114 sentimeter (cm), tinggi bahu 75 cm, lingkar dada 109 cm, panjang belalai 22 cm, panjang ekor 60 cm, dengan berat 82 kilogram.

Kondisi bayi gajah, tergolong cukup sehat, kata Ujang. Petugas sempat memberikan antiseptik untuk mencegah infeksi pada tali pusar serta pengendalian risiko virus yang biasa menyerang anak gajah berusia di bawah 10 tahun. ”Induknya diberi suplemen untuk mengembalikan stamina indukan gajah setelah melahirkan,” kata Ujang.

Jumlah gajah jinak di Suaka Margasatwa (SM) Padang Sugihan mencapai 31 ekor, dengan kelahiran satu bayi gajah. Terdiri dari lima ekor gajah jantan, 13 ekor gajah betina, 4 ekor jantan muda, 5 ekor anak jantan, dan 4 ekor anak betina. ”Anakan yang ada di SM Padang Sugihan berusia di bawah 10 tahun,” katanya.

Kelahiran gajah menbah kesuksesan SM Padang Sugihan sebagai tempat pengembangbiakan gajah. Sejak 2011, sudah ada sembilan gajah yang lahir di lokasi tersebut. Membuktikan kawasan seluas 7.349 hektar itu cocok sebagai habitat gajah.

”Gajah memiliki ruang dan pakan yang cukup sehingga dapat hidup lebih sejahtera di sini,” kata Ujang. SM Padang Sugihan memiliki kontur tanah rawa yang juga dialiri beragam anak sungai yang cocok untuk habitat gajah Sumatera.

Gajah di SM Padang Sugihan semula gajah liar yang kemudian dilatih untuk membantu petugas melaksanakan sejumlah misi. Mereka memiliki peran untuk mengendalikan kelompok gajah jika ada konflik manusia dan gajah liar.  Tidak hanya di SM Padang Sugihan, di Lahat terdapat pusat latihan gajah. ”Di Lahat ada sekitar 10 ekor gajah jinak,” terang Ujang.

Selanjutnya, gajah jinak ini perlahan akan dikembalikan ke alam dan pelan-pelan dilepasliarkan. ”Kita tidak akan beternak gajah, tetapi menjaga populasi gajah liar di Sumsel agar keberadaan mereka tetap lestari,” tegas Ujang.

Dalam satu tahun ke depan, BKSDA Sumsel akan membuka pusat konservasi gajah yang terintegrasi sehingga dapat hidup secara lebih liar. Nantinya, ada pusat pelatihan gajah dan suaka tempat gajah bisa berkeliaran. Selain itu, akan dibangun tempat pengunjung yang ingin melihat kehidupan gajah secara langsung.

Penulis : KompasTV-Palembang

Sumber : Kompas TV


TERBARU