> >

Ecoprint, Manfaatkan Daun Jadi Produk Bernilai Jual

Berita daerah | 14 Juni 2021, 15:22 WIB

SEMARANG, KOMPAS.TV - Dengan kreativitas, barang yang tidak bernilai dan sering dianggap sampah bisa diubah menjadi sebuah produk bernilai ekonomis tinggi. Salah seorang warga Kota Semarang, mengolah daun tanaman semak belukar menjadi produk ramah lingkungan dan bernilai jual.

Ditangan Dewi Christika Sari, daun dari tanaman semak belukar yang tumbuh liar di pinggir jalan, bisa dimanfaatkan menjadi bahan baku membuat berbagai macam produk dengan teknik ecoprint. Teknik ecoprint adalah seni pewarnaan alami dengan menggunakan daun, bunga atau bagian tumbuhan lainnya dengan cara ditempel pada permukaan media kain atau kulit hewan.

Proses pembuatan ecoprint cukup sederhana, pertama kain rayon putih polos direndam dengan air yang sudah diberi larutan bunga tunjung, kemudian diperas lalu diletakkan di atas permukaan yang datar. Setelah itu bunga dan daun diletakkan satu persatu di atas kain rayon sesuai dengan pola yang diinginkan.

Untuk bentuk dan polanya disesuaikan dengan kreativitas masing-masing. Kemudian jika semua pola bunga dan daun sudah disusun, selanjutnya adalah menutup kain rayon, daun dan bunga dengan lembaran kain yang sudah diberi pewarna alami.

Pewarna alami yang digunakan biasanya adalah kulit pohon soga tingi sebagai warna dasar merah dan kulit pohon tegeran untuk warna dasar kuning. Jika semua bagian kain sudah tertutup, maka kain digulung dari ujung ke ujung kemudian diikat kencang. Gulungan kain yang sudah diikat kemudian dikukus selama kurang lebih dua jam.

Setelah dikukus selama dua jam, gulungan kain ditiriskan kemudian dibuka perlahan dan daun yang menempel disingkirkan. Kemudian diangin-anginkan sampai kering lalu disimpan selama satu minggu untuk proses fiksasi.

Dewi Christika Sari selaku produsen ecoprint menjelaskan "Bahan utamanya sendiri yaitu daun yang biasa saya temukan di pekarangan-pekarangan atau di tanah kosong. Untuk ecoprint sendiri tidak harus daun-daun yang sulit. Daun yang familiar yang dibuang sangat disayangkan, karena bisa dimanfaatkan menjadi barang yang memiliki nilai ekonomi”.

Kain yang sudah diberi motif dengan cara ecoprint bisa diubah menjadi produk seperti tas, sandal, sepatu dan jam dinding. Selama pandemi produk ecoprint dijual secara online dan harga yang ditawarkan berkisar antara 200 ribu hingga 600 ribu rupiah disesuaikan dengan tingkat kesulitan dalam proses pembuatannya.

#Ecoprint #Daun #RamahLingkungan

 

Penulis : KompasTV-Jateng

Sumber : Kompas TV


TERBARU