> >

Banda Aceh Hasilkan 80 Ribu Ton Lebih Sampah Plastik dalam Setahun

Berita daerah | 13 Juni 2021, 10:15 WIB
Sampah plastik bertebaran di Pantai Alue Naga, Kecamatan Syiah Kuala, Banda Aceh, seperti terlihat pada Selasa (23/4/2019). Sampah plastik itu dibuang oleh pengunjung. Akibatnya, keindahan dan kelestarian laut rusak. (Sumber: Kompas.id/ZULKARNAINI )

”Setiap penggunaan kantong plastik, nantinya dikenakan biaya Rp 500. Uang hasil penjualan tersebut dikelola sendiri oleh pemilik usaha dan dapat dikeluarkan dalam bentuk program sosial,” ujar Hamdani.

Bermuara di laut

Selain itu, ia mengungkapkan bahwa Indonesia merupakan salah satu negara yang menghasilkan sampah plastik terbesar di dunia yang berakhir di laut.

Berdasarkan data dari Indonesia National Plastic Action Partnership, yang dirilis April 2020, setiap tahun Indonesia menghasilkan 6,8 juta ton sampah plastik. Sebanyak 9 persen, atau sekitar 620.000 ton, masuk ke sungai, danau, dan laut.

“Sampah plastik tidak mudah terurai,” ujar Hamdani.

Adapun, Store Manager Suzuya Mall Banda Aceh Amalia Yolanda menuturkan, pihaknya mendukung kebijakan pemerintah membatasi penggunaan kantong plastik. Suzuya Mall kini menyediakan tas ramah lingkungan untuk ditawarkan kepada pelanggan sebelum melakukan transaksi.

”Kami ikut menyosialisasi kepada pelanggan agar menyediakan tas belanja sendiri,” katanya.

Baca Juga: Upaya-Upaya Menangani Sampah Makanan yang Mulai Mengkhawatirkan

Jumlah sampah di Banda Aceh ini masih jauh lebih sedikit dibanding timbunan sampah di Bantar Gebang Bekasi. Data Dinas Lingkungan Hidup DKI mencatat, rata-rata per hari sampah yang ada di Bantar Gebang Bekasi antara 6,5-7,5 ribu ton per hari. 


 

Penulis : Fransisca Natalia Editor : Purwanto

Sumber : Kompas TV


TERBARU