Wakil Gubernur Jatim Beri Saran Tambah Penyekatan di Pintu Masuk Bangkalan
Peristiwa | 7 Juni 2021, 09:13 WIBBANGKALAN, KOMPAS.TV - Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak menyarankan ada penyekatan di pintu masuk Bangkalan. Pasalnya, dari swab massal yang dilakukan di pintu masuk Suramadu arah Madura telah teridentifikasi 70 orang diantaranya reaktif Covid-19.
"Karena dari tadi sudah ditemukan 70, pak wali kota Surabaya menemukan 70 reaktif. Inilah yang ingin kita pastikan jangan sampai terjadi penyebaran COVID-19," Kata Emil kepada wartawan, Minggu (6/6/2021).
Sebelumnya, penyekatan dan swab antigen massal dilakukan di pintu masuk Suramadu arah Surabaya yang berbuntut kemacetan panjang hingga 3,5 KM.
"Karena ada satu momen antrean terlalu panjang dan numpuk di jembatan, dan itu tidak disarankan situasinya. Maka harus ada penyekatan efektif di kaki Bangkalan," tambahnya.
Baca Juga: Kasus Covid-19 Melonjak, Warga Madura Masuk Surabaya Wajib Swab Antigen
Kasus Covid-19 yang melonjak di Bangkalan membuat pemerintah mengantisipasi terhadap penyebarannya. Pada Minggu, pihaknya diketahui telah melakukan rapat koordinasi dengan Wali Kota Surabaya, Wakapolda Jatim, Pangdam, dan Kapolres Tanjung Perak.
Kini, pintu masuk Suramadu arah Bangkalan sedang dipersiapkan. Gubernur akan terus memastikan kesiapan final, agar segera siap untuk melakukan penyekatan. Hal ini dilakukan agar pengendara yang akan lewat tidak menumpuk dan petugas juga mudah dalam melakukan screening Covid-19.
Sementara itu, untuk tes swab massal akan terus dilanjutkan. Hal itu melihat risiko penyebaran yang semakin mengkhawatirkan pasca libur lebaran beberapa waktu lalu.
Diberitakan sebelumnya, kasus Covid-19 melonjak di Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur. Hal ini membuat pemerintah setempat melakukan penyekatan di Jembatan Suramadu hingga mewajibkan tes swab antigen bagi pengendara yang akan masuk Surabaya.
Baca Juga: Kota Bandung Terancam Kolaps karena Kasus Covid-19 Terus Melonjak Tak Terkendali, Ini Kata Kadinkes
Penulis : Nurul Fitriana Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV