> >

DKI Jakarta Catat 3.365 Kasus Aktif Covid-19 dalam 2 Pekan, Keterisian Tempat Tidur 33 Persen

Update corona | 2 Juni 2021, 13:06 WIB
Petugas kesehatan menggunakan alat pelindung berada di mobil ambulans menuju Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet untuk mengantar pasien positif Covid-19 orang tanpa gejala (OTG) di Puskesmas Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (17/9/2020). (Sumber: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Terjadi lonjakan kasus aktif Covid-19 di wilayah DKI Jakarta dalam kurung dua minggu terakhir, yakni sejak 17-31 Mei 2021. 

Berdasarkan laporan Dinas Kesehatan DKI Jakarta, ada tambahan 3.365 kasus aktif disebabkan oleh kembalinya masyarakat berkegiatan pasca-libur Idul Fitri 1442 Hijriah.

"Per tanggal 31 Mei 2021 kasus aktif di Jakarta sebesar 10.658, bertambah 3.365 dari dua minggu sebelumnya," kata Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti dalam keterangan tertulis, Selasa (1/6/2021).

Meskipun ada lonjakan kasus aktif Covid-19, Widyastuti mengatakan, kenaikan kasus ini tidak seburuh tahun lalu yang mencapai 30.000-an kasus aktif. 

Selain itu, Widyastuti menjelaskan, angka lonjakan bisa ditekan berkat kerja keras petugas tracing di lapangan untuk melakukan deteksi dini.

"Terutama mendeteksi mereka yang selesai dari bepergian pada libur Lebaran yang lalu," ujar Widyastuti.

Baca Juga: Kapasitas Ruang Perawatan Pasien Covid-19 di Kota Surakarta Mencapai 75 Persen

Untuk mengantisipasi lonjakan kasus yang mungkin masih akan berlangsung, Pemprov DKI sudah menyiapkan sebanyak 6.621 tempat tidur isolasi dan 1.014 tempat tidur ICU.

"Pemprov DKI telah belajar dan lebih siap, terutama untuk melakukan treatment, seperti penyediaan tempat tidur isolasi mandiri yang langsung disiapkan untuk mereka yang terpapar Covid-19," ucap Widyastuti. 

Hal yang berbeda dengan tahun lalu adalah keterisian tempat tidur yang masih di bawah 50 persen. Dari total ketersediaan tempat tidur, tempat tidur isolasi baru terisi sebanyak 33 persen sementara tempat tidur ICU terisi 36 persen.

"Ini yang berbeda dari tahun lalu, di mana meskipun terjadi lonjakan kasus, bed occupancy rate kami di bawah 50 persen. Namun, kita tetap waspada untuk lonjakan kasus yang lebih parah," ucap Widyastuti.

Kondisi ini juga yang menjadi salah satu alasan Pemprov DKI Jakarta kembali memperpanjang pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) berskala mikro untuk dua pekan ke depan.

Baca Juga: Demi Percepatan Vaksinasi Covid-19, Bima Arya Minta Menkes Persingkat Rantai Pengiriman Vaksin

Penulis : Hasya Nindita Editor : Purwanto

Sumber : Kompas TV


TERBARU