> >

Veronica Koman Bantah Pernyataan Waka BIN soal Penyebab Instabilitas Papua: Itu Fitnah!

Update | 28 Mei 2021, 09:24 WIB
Aktivis HAM, Veronica Koman. (Sumber: Tribunnews)

PAPUA, KOMPAS.TV - Veronica Koman membantah tudingan Wakil Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Letjen Teddy Lhaksmana Widya Kusuma, yang menyebut Veronica memanfaatkan Pekan Olaharga Nasional (PON) 2021 untuk menciptakan instabilitas di Papua. 

Aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) itu bilang bahwa pernyataan Letjen Teddy adalah fitnah.

“Itu fitnah!,” tegasnya seperti dikutip dari Kompas.com, Kamis (27/5/2021).

Baca Juga: BIN: Veronica Koman dan Benny Wenda Terdeteksi Manfaatkan PON 2021 Ciptakan Instabilitas di Papua

Untuk diketahui, sebelumnya, dalam rapat pembahasan revisi Undang-Undang (UU) Otonomi Khusus (Otsus) Papua, Letjen Teddy menyebut Kelompok Separatis Papua (KSP) terdeteksi memanfaatkan kegiatan PON 2021 untuk menciptakan instabilitas di Papua. 

Melalui paparanya itu, Teddy jelas menyebut beberapa pihak yang diduga terlibat dalam mewujudkan hal itu adalah Veronica Koman dan Benny Wenda. 

"Terdeteksi pula bahwa KSP bermaksud memanfaatkan pelaksanaan PON XX 2021 untuk ciptakan instabilitas, untuk menarik perhatian dunia, antara lain Veronica Koman dan Benny Wenda di luar negeri," kata Teddy dalam rapat Pansus DPR RI terkait Otonomi Khusus Papua di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (27/5/2021).

Baca Juga: BIN Sebut KKB Ingin Gagalkan PON untuk Ciptakan Instabilitas dan Dapatkan Perhatian Internasional

Menanggapi itu, Veronica bilang BIN tidak kompeten menjelaskan PON di Papua yang akan digelar tahun ini, dan malah menjadikan dirinya sebagai kambing hitam. 

Menurutnya, Papua sudah gencar konflik bersenjata sudah sejak akhir 2018, itu bukan barang baru. "Jadi, BIN ini menyiapkan data keintelijenan tuh bagaimana,” kata Veronica mempertanyakan komptensi BIN. 

“Ini kemudian BIN yang tidak kompeten terus salahkan orang lain yang seperti saya jadi korban propaganda, jadi kambing hitam pemerintah yang tidak kompeten terus,” tambahnya. 

Soal tudingan memanfaatkan PON, Veronica membantah itu. 

Bahkan, kata Veronica, dirinya hampir tidak pernah mengungkit perihal PON 2021 di Papua. Menurut dia, justru pihak TNI-Polri yang kerap membawa narasi PON terkait gejolak yang terjadi di Papua. 

“Kata-kata PON pernah keluar dari saya itu hanya satu kali, yaitu pada awal tahun lalu. Semenjak itu saya tidak pernah ungkit-ungkit PON," ungkapnya.
 
"Kalau ada yang bikin gejolak di Papua dengan bawa-bawa PON itu justru dari pihak aparat TNI Polri,” sambung Veronica. 

Bahkan, lanjut dia, pihak aktivis yang pro referendum di Papua saja tidak membawa narasi PON 2021. 

Veronica meminta BIN tidak membuat perkara baru terkait Papua. 

“Jadi BIN jangan ciptakan, malah bikin perkara baru gitu, malah menciptakan perkara baru gitu, padahal nggak ada yang bawa-bawa PON,” terang aktivis HAM itu.

Baca Juga: Panglima TNI Singgung Veronica Koman dalam Isu Separatisme di Medsos

Penulis : Hedi Basri Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU