> >

Heboh! Anak Sapi Berkaki Tiga di Sragen, Begini Ceritanya

Peristiwa | 8 Mei 2021, 15:32 WIB
Cerita anak sapi berkaki tiga di Sragen bernama Juned. (Sumber: Tribun Solo/Septiana Ayu Lestari)

JAKARTA, KOMPAS.TV – Warga Dukuh Krisan, Desa Tangkil, Kecamatan Sragen, Kabupaten Sragen, dihebohkan dengan kelahiran seekor anak sapi berkaki tiga.

Anak sapi yang hanya memiliki satu kaki depan dan dua kaki belakang ini terlihat sehat meski lahir dengan anggota tubuh yang tidak lengkap.

Pemilik anak sapi berkaki tiga, Suwarno mengatakan bahwa anak sapi tersebut sempat mengalami kesulitan saat proses kelahirannya.

Ia menceritakan, kaki anak sapi yang diberi nama Juned ini terlipat di dalam rahim induknya.

Baca Juga: Kentut Sapi Bisa Sebabkan Pemanasan Global, Cara Untuk Menguranginya Telah Ditemukan

“Lahirnya susah, nggak bisa keluar, kendalanya kakinya akan cuma satu (kaki depan), pas di dalam terlipat,” ujarnya dikutip TribunSolo, Sabtu (8/5/2021).

Dibantu oleh dua orang, Juned akhirnya lahir dengan kondisi hanya memiliki tiga kaki.

Suwarno mengatakan, induk Juned menunjukkan reaksi seperti ketakutan melihat anaknya, sesaat setelah melahirkan.

“Setelah keluar, induknya nggak mau membersihkan lendirnya, takut, bawaannya pingin lari, setelah dijauhkan, induknya tenang, didekatkan lagi, kayak mau lari lagi" cerita Suwarno sembari tertawa.

Karena sang induk ketakutan dengan anaknya sendiri, Juned tidak bisa mendapatkan susu dari induknya.

Suwarno kemudian memberinya nutrisi tambahan.

Baca Juga: Viral, Imam Masjid di Pekanbaru Ditampar Saat Pimpin Salat Subuh Berjamaah

Juned bahkan tak takut mendatangi Suwarno jika ia haus dan ingin minum.

“Minumnya setiap 3 jam sekali, kalau haus, ya mendatangi saya, sudah mengerti dia,” kata Suwarno.

Suwarno mengaku sudah memperlakukan Juned seperti anaknya sendiri.

Ia bahkan rela tidur di gubuk dekat kandang demi memberikan susu untuk Junet.

Hal ini dilakukannya karena kasihan.

“Sejak lahir itu, saya nggak bisa jauh, karena kasihan, induknya nggak mau menyusui,” sambungnya.

Tak hanya itu, Suwarno menceritakan bahwa Juned memiliki tingkah yang unik dan menggemaskan.

Setiap pukul 6 pagi, Junet selalu mengikuti Suwarno dan tidak mau diajak pulang.

“Kalau sudah di luar, susah untuk diajak pulang, saya siasati dengan menarik perhatiannya dengan dot kosong, kemudian dia mengikuti sampai masuk kandang,” ceritanya.

Baca Juga: Perlunya Keterlibatan RT/RW dan Warga dalam Upaya Pengendalian Covid-19

Suwarno mengaku tingkah Junet tersebut membuatnya terhibur.

Ia bahkan tidak rela jika harus berpisah dengan anak sapi berkaki tiga tersebut.

“Lucu, menyenangkan sekali lihatnya. Kalau Juned dibawa pergi, saya nangis,” akuinya.

Suwarno juga mantap akan merawat Junet hingga mandiri dan bisa mencari makan sendiri.

Ia bertekad tidak akan menjualnya.

“Ya nggak (dijual), Cuma sementara ini, coba saya rawat dulu, beda kalau sudah mandiri, bisa makan sendiri, kalau masih bayi kasihan,” tutur Suwarno.

Penulis : Fiqih Rahmawati Editor : Deni-Muliya

Sumber : Kompas TV


TERBARU