> >

Angka Penularan Covid-19 Masih Tinggi, Palu Tunda Kegiatan Sekolah Tatap Muka

Update corona | 3 Mei 2021, 18:14 WIB
Pelaksanaan uji coba sekolah tatap muka di SMKN 1 Depok Sleman. (Sumber: Switzy Sabandar/KOMPAS.TV)

PALU, KOMPAS.TV – Pembelajaran atau sekolah tatap muka di Kota Palu, Sulawesi Tengah kembali ditunda. Hal tersebut mempertimbangkan kondisi tingkat penularan Covid-19 di ibukota provinsi Sulteng masih tinggi.

“Kami tak ingin penularan masuk ke lingkungan sekolah yang menyebabkan adanya kluster sekolah,” terang Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sulteng, Ansyar Sutiadi, Senin (3/5/2021), dilansir dari laman Kompas.id.

Sebelumnya, rencananya pembelajaran tatap muka digelar pada awal Mei. Penundaan sekolah tatap muka tersebut telah disampaikan kepada kepala sekolah jenjang sekolah dasar, sekolah menengah pertama dan sederajat di Palu yang berada dalam tanggung jawab Pemerintah Kota Palu.

Sementara untuk jenjang sekolah menengah atas dan sederajat yang menjadi tanggung jawab Pemerintah Provinsi Sulteng, belum ada rencana untuk sekolah tatap muka.

Baca Juga: Uji Coba Sekolah Tatap Muka di Semarang Sudah Berjalan 5 Hari, Siswa Wajib Dapat Izin dari Orangtua

Saat ini, penularan Covid-19 di Kota Palu masih tergolong tinggi dengan tipe fluktuatif dari segi tambahan kasus baru harian. Dalam seminggu terakhir, ada tambahan 71 kasus baru. Setiap hari selalu ada kasus baru dengan jumlah paling kurang 5 kasus dan tertinggi 16 kasus.

Total pasien atau orang yang terjangkit Covid-19 yang dirawat dan diisolasi secara mandiri hingga Minggu (2/5/2021 sebanyak 206 orang.

Total kasus sejak dilaporkan pada akhir April 2020 menjadi 2.936 kasus. Angka itu tertinggi di Sulteng yang secara kumulatif kasusnya mencapai 12.316 kasus.

Adapun, di Sulteng, berdasarkan data per 26 April 2021, sebanyak 75.305 orang, termasuk guru dan tenaga pendidikan sudah divaksinasi atau 65 persen dari terget prioritas hingga Juni 2021 yang sebanyak 115.451 orang.

Namun, jumlah sasaran yang divaksin itu masih untuk dosis pertama. Jangkauan vaksinasi untuk tahap kedua lebih rendah lagi.

Penulis : Fransisca Natalia Editor : Eddward-S-Kennedy

Sumber : Kompas TV


TERBARU