> >

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI: Hingga Hari Ini, Hujan Deras Masih Terjadi di NTT

Agama | 5 April 2021, 16:40 WIB
Seorang warga menyaksikan banjir bandang yang merusak permukiman di Desa Waiburak, Kecamatan Adonara Timur, Flores Timur, NTT, Minggu (4/4/2021). (Sumber: ANTARA FOTO/Dok BPBD Flores Timur)

FLORES TIMUR, KOMPAS TV – Banjir bandang menerjang sejumlah wilayah di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), khususnya di Kabupaten Flores Timur, Minggu (4/4) dini hari.

BPBD melaporkan, sedikitnya 41 orang meninggal dari peristiwa banjir bandang yang terjadi akibat angin kencang serta hujan deras yang turun terus menerus.

Ribuan warga terdampak banjir yang selamat mengungsi ke tempat yang lebih aman dan beberapa ke rumah kerabat mereka seperti di Desa Waiwerang dan Waiburak di Kecamatan Adonara Timur, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur.

Baca juga: Tinjau Banjir Bandang, Kepala BNPB Bertolak ke NTT

Selain itu, beberapa wilayah yang terdampak banjir, listrik dilaporkan padam.

Terdapat 3 kecamatan yang terdampak banjir, yakni Kecamatan Ile Boleng, Kecamatan Adonara Timur dan Kecamatan Wotan Ulumado.

Menurut informasi yang diterima dari Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Melki Laka Lena, hingga hari ini, badai dan hujan deras masih merata terjadi di beberapa wilayah Nusa Tenggara Timur.

"Saat ini saya berada di Kupang, itu badai masih terjadi. Dan saya memantau dari beberapa media NTT, semua melaporkan bahwa, dalam skala yang bervariatif, banyak rumah yang roboh, ataupun atapnya terangkat. Kantor-kantor juga demikian. Kemudian jalan dan jembatan banyak yang putus."

"Banyak tiang listrik tumbang. Terjadi longsor di sana-sini. Kemudian juga air dari pantai naik ke jalan dan rumah-rumah yang berada di pinggir pantai. Jaringan sinyal telelpon juga sulit sekali di sini," kata Melki melalui pesan suara yang dikirimkan secara daring kepada media, Senin (5/4/2021).

Hujan deras yang masih turun membuat warga yang mengungsi khawatir akan terjadi banjir bandang susulan.

Sebelumnya, selain 41 orang meninggal, data BPBD NTT menyebutkan, 9 warga luka-luka dan 27 lainnya masih dalam pencarian.

Sebelumnya, Bupati Flores Timur menyatakan, dirinya memperkirakan korban meninggal melebihi 41 orang yang dilaporkan BPBD. Diduga tidak sedikit warga masih terjebak longsor.

Penulis : Baitur Rohman Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU