> >

Harga Cabai Menggila, Lebih Mahal Dibanding Daging Sapi

Peristiwa | 6 Maret 2021, 22:52 WIB
Ilustrasi: cabai merah. Harga Cabai Menggila, Lebih Mahal Dibanding Daging Sapi. (Sumber: Kompas.com)

MOJOKERTO, KOMPAS.TV - Harga cabai rawit semakin menggila. Di Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, kenaikan harga cabai tembus lebih dari Rp 100.000 per Kilogram (Kg).

Kenaikan harga komoditas cabai itu sudah terjadi sejak awal Januari dan puncaknya diprediksi sampai menjelang masa panen raya, akhir Maret ini.

Namun jika kondisi harga cabai di pasaran tidak kunjung turun, diprediksi harga cabai akan tetap bertahan bahkan berpotensi kembali naik saat memasuki bulan Ramadan dan Idul Fitri 2021.

Baca Juga: Harga Cabai Rawit Tembus Rp 150.000 Per Kilogram

Kasi Bina Pasar dan Distribusi Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Mojokerto, Dwiyan Yuniarta (38), mengungkapkan, pihaknya telah memantau perkembangan harga komoditas cabai di pasaran dalam satu pekan ini.

Pemantauan harga di pasaran dilakukan di empat pasar tradisional sebagai sampel, yaitu Pasar Gempolkerep Kecamatan Gedeg; Pasar Kedungmaling, Kecamatan Sooko; Pasar Mojosari dan Pasar Pohjejer, Kecamatan Gondang.

"Ada 12 pasar tradisional di Kabupaten Mojokerto yang dipilih hanya empat pasar sebagai sampel untuk mewakili setiap wilayah dan memang rata-rata terjadi kenaikan harga cabai mencapai Rp 100.000/kg di tingkat pedagang," ungkapnya, Sabtu (6/3/2021), seperti dikutip dari Surya.co.id.

Berdasarkan data di lapangan, kenaikan harga terdeteksi mulai terjadi pada awal Januari 2021. Harga cabai rawit semakin merangkak naik dan tak terkendali.

"Terkini di pasar Mojokerto harga cabai rawit mencapai Rp 100.000. Ya mahal banget padahal harga normal awal Januari 2021 cabai per kilogram sekitar Rp 65.000 sampai Rp 68.000 pada Februari," jelasnya.

Menyikapi meroketnya harga cabai, pihaknya akan koordinasi dengan Dinas Pertanian dan Dinas Pangan Kabupaten Mojokerto bersama Bulog untuk menstabilkan harga cabai di pasaran.

Baca Juga: Cuaca Buruk, Harga Cabai Rawit Kian Pedas, Cek Harga Per Kilonya!

Penyebab Harga Cabai Naik

Faktor penyebab kenaikan harga cabai ditengarai minimnya ketersediaan barang di pasaran tapi banyak permintaan.

Apalagi, diperparah kondisi cuaca yang menyebabkan hasil panen petani turun.

"Kondisi kenaikan harga cabai rawit ini sudah tidak wajar melambung tinggi sekitar 40 persen dari harga normal. Semoga harga bisa segera turun menyusul panen raya pada Maret ini," ujarnya.

Akibat mahalnya komoditas cabai akan berdampak turunnya daya beli masyarakat, sehingga para pedagang kini hanya sedikit mempunyai stok barang cabai di pasaran.

Stok ketersediaan barang komoditas cabai rawit seperti di Pasar Mojosari sekitar 90 kg cabai merah, cabai rawit 70 kg.

"Ketersediaan cabai secara global di Pasar wilayah Mojokerto sebanyak 175 kg cabai setidaknya masih ada dan mencukupi sehingga tidak sampai terjadi kelangkaan barang karena itu yang dikhawatirkan," ucap Yuniarta.

Pihaknya akan berkoordinasi dengan Satgas Pangan jika kondisi kenaikan harga cabai rawit makin naik dan memicu kelangkaan barang di pasaran.

"Kalau makin parah, kami akan koordinasi dengan Satgas Pangan karena kini harganya sudah terlampau tinggi," tandasnya.

Baca Juga: Harga daging sapi di Kota Semarang, terpantau stabil

Bikin Resah

Sementara itu, salah satu ibu rumah tangga, Sofiyah (34) warga Desa Kedungmaling, Kecamatan Sooko mengaku resah atas kenaikan harga cabai.

Bahkan harga cabai kini lebih mahal dibanding harga 1 kg daging sapi. Harganya sekitar Rp 96.000

"Biasanya beli 1 kg cabai buat persediaan di rumah, tapi kini harganya mahal banget cuma bisa beli sedikit," ungkapnya.

Dampaknya, dia terpaksa mengurangi bumbu dapur cabai dan mengganti dengan merica bubuk. Untuk mengakali membuat sambal, dia membeli sambal jadi dalam kemasan sachet.

"Biasanya orang rumah doyan sambal kalau cabai mahal akhirnya beli sambal jadi kemasan yang harganya lebih murah," ucap Sofiyah.

Dia berharap harga cabai rawit di pasaran segera turun sehingga ibu rumah tangga tak lagi dipusingkan mengakali uang belanja untuk membeli bumbu dapur tersebut. Apalagi, menjelang Ramadan yang kurang satu bulan ke depan.

"Kalau bisa harga cabai turun karena yang terkena dampaknya ibu rumah tangga. Jadi harus hemat," terangnya.

Baca Juga: Harga Cabai Kini Melambung Tinggi hingga 2 Kali Lipat, Ini Penyebabnya

 

Penulis : Fadhilah

Sumber : Kompas TV


TERBARU